Page 122 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 122

tersebut  banyak  berkaitan  dengan  permasalahan  ketenagakerjaan  dan  ekonomi  Indonesia
              secara keseluruhan.


              TIMBULKAN TEKANAN EKONOMI JIKA RUU CIPTA KERJA TAK DISAHKAN

              ,  SEMARANG  -  Rancangan  Undang-Undang  (RUU)  Cipta  Kerja  dinilai  perlu  segera  disahkan,
              karena justru akan menimbulkan tekanan ekonomi jika ditunda.

              Ekonom  Universitas  Islam  Nahdlatul  Ulama  Jepara  Samsul  Arifin  melihat  ada  empat
              permasalahan  nyata  yang  bisa  terjadi  apabila  RUU  Cipta  Kerja  tidak  disahkan.  Keempat  hal
              tersebut  banyak  berkaitan  dengan  permasalahan  ketenagakerjaan  dan  ekonomi  Indonesia
              secara keseluruhan.

              "Jika RUU Cipta Kerja ini tidak segera diberlakukan, ada empat permasalahan nyata yang bisa
              terjadi. Lapangan kerja jelas akan pindah ke negara yang lebih kompetitif. Daya saing pekerja
              kita akan relatif lebih rendah. Jumlah penduduk yang menganggur juga akan sangat banyak,
              dan  Indonesia  akan  terus  terjebak  dalam  middle  income  trap,"  kata  Samsul  dalam  diskusi
              bertajuk  Solusi Bangkitkan Ekonomi di Pantura Pasca Pandemi  , Selasa (1/9/2020).

              Menurutnya,  ada  tujuan  besar  yang  perlu  dicapai  Indonesia  pada  tahun  2045  dan  ini  harus
              dilakukan  dengan  langkah-langkah  kecil  yang  strategis.  Regulasi  dan  perizinan  harus
              diharmonisasi  dan  disimplifikasi.  Investasi  yang  berkualitas  juga  harus  diciptakan  beriringan
              dengan penciptaan lapangan kerja berkualitas dan kesejahteraan pekerja yang berkelanjutan.

              "Ini harus dicapai pada tahun 2024. Kalau regulasi yang ada tidak simpel dan tidak mendukung
              pengembangan dunia usaha, ini tentunya akan berdampak pada pengembangan ekonomi ke
              depannya," kata Samsul melanjutkan.
              Perubahan  perspektif  investor  dalam  memilah  target  investasi  pasca  Covid-19,  juga  harus
              direspon dengan tepat. Regulasi untuk mempermudah investasi masuk, adalah magnet yang
              diperlukan untuk menarik investasi kembali masuk ke Indonesia.

              "Pola tata kerja perusahaan dan perilaku masyarakat juga harus diawasi pasca Covid-19 ini.
              Dunia semakin berkembang dan saling sodok, kalau kita tidak siap dan masih bicara soal regulasi
              yang bertele-tele kita pasti akan ketinggalan," kata Samsul.

              Sampai saat ini, pemerintah dan DPR masih melakukan pembahasan mengenai beleid RUU Cipta
              Kerja. Berbagai masukkan dari elemen-elemen seperti serikat pekerja dan pengusaha juga coba
              terus diakomodasi agar RUU ini bisa segera disahkan dan efeknya bisa terasa segera setelah
              pandemi Covid-19 berakhir.

              Regulasi  UMKM    Sementara  itu,  Ekonom  Universitas  Muria  Kudus,  Mamik  Indriyani,  menilai
              regulasi-regulasi yang menghambat kemajuan UMKM dan koperasi harus dihilangkan. Mamik
              berharap hal seperti ini bisa diakomodasi oleh RUU Cipta Kerja.

              "Secara  konsep  saya  mengusulkan  untuk  RUU  Cipta  Kerja  harus  bisa  mengakomodasi
              kepentingan UMKM dan Koperasi," ujar Mamik.

              Mamik menyoroti regulasi daerah yang kerap kali menjadi penghambat bagi UMKM dan Koperasi.
              Menurutnya,  harus  ada  terobosan  yang  bisa  menghilangkan  hambatan-hambatan  regulasi
              tersebut.

              "Kalau RUU Cipta Kerja ini bisa mengurangi hambatan tentunya akan membawa perubahan,"
              kata Mamik.


                                                           121
   117   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127