Page 142 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 142

Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. Untuk mencegah penyimpangan, perlu
              ada tim khusus yang mengawasi proses penyaluran bantuan tersebut.
              "Harus ada tim atau lembaga yang memverifikasi, memvalidasi, sekaligus memastikan bantuan
              itu sampai pada pihak sasaran yang membutuhkan," kata Trubus kepada  , Senin (31/8).

              Trubus menyebut masalah dalam bantuan sosial ini selalu terletak pada proses pelaksanaan dan
              pendataan. Setiap bantuan sosial yang ada ditanggungjawabi oleh masing-masing kementerian
              atau lembaga pemerintah secara terpisah, sehingga memungkinkan proses penyaluran tersebut
              tumpang tindih.

              "Jangan sampai orang yang sudah menerima subsidi pemerintah, menerima bantuan lainnya.
              Penanggung jawabnya beda, jadi kemungkinan tumpang tindih itu terbuka." jelasnya.

              Lebih jauh Trubus menjelaskan ketersediaan data yang relevan selalu menjadi masalah dalam
              penentuan  penerima  bantuan  sosial.  Selain  data  tersebut  bersifat  dinamis,  kecenderungan
              penentuan penerima bantuan hanya berdasarkan data yang dimiliki kementerian atau lembaga
              terkait saja.

              Ia menekankan pentingnya data pembanding dari kementerian atau lembaga lain yang juga
              memberikan bantuan sosial. Menurutnya, dengan pola tersebut penyaluran bantuan akan lebih
              merata.

              Ia menambahkan tim khusus untuk menangani bantuan sosial ini harus berisikan gabungan dari
              kementerian atau lembaga yang bertugas memberikan bantuan sosial. Sehingga nantinya ada
              koordinasi  jelas  terkait  bantuan  sosial.  "Jadi  biar  satu  pintu  datanya  dan  penerimanya  tidak
              tumpang tindih atau  ," ucapnya.

              Perlu diketahui, pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 juga menyediakan bermacam
              bantuan  sosial  untuk  membantu  kehidupan  masyarakat.  Terbaru,  pemerintah  menyediakan
              bantuan subsidi upah bagi pekerja dengan gaji di bawah 5 juta rupiah dan terdaftar aktif sebagai
              anggota BPJS Ketenagakerjaan sebelum 30 Juni 2020.

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  menyatakan  penyaluran  bantuan  subsidi
              upah  akan  memasuki  gelombang  kedua.  Ia  tengah  mengajukan  jumlah  penerima  bantuan
              subsidi upah pada gelombang kedua ini lebih banyak dibanding penerima gelombang pertama.

              "Kemarin 2,5 juta diberikan datanya oleh BPJS Ketenagakerjaan, hari Senin kami akan meminta
              semakin naik tidak 2,5 juta, jadi 3 juta agar mempercepat penyerapan," jelasnya.

              Menaker mengungkapkan total dana yang bantuan tersebut yaitu 37,7 triliun rupiah untuk 15,7
              juta  pekerja.  Saat  ini  pihaknya  sedang  berusaha  mengumpulkan  rekening  para  pekerja
              mengingat jumlah yang sudah masuk baru 13,8 juta.
              Ia menekankan tidak masalah jika pekerja yang menerima bantuan tersebut memiliki rekening
              dari bank swasta. Menurutnya, bantuan tersebut akan tetap disalurkan jika rekening pekerja
              merupakan rekening bank swasta.

              "Data sementara rekening bank pekerja yang masuk itu 60 persen bank pemerintah, 40 persen
              bank-bank swasta. Tidak harus bank pemerintah, bank pemerintah hanya menyalurkan saja,"
              tandasnya. n.







                                                           141
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147