Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 36

Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  mengklaim  pencairan  BLT  Pekerja  tahap  kedua  akan
              segera dilakukan pada September 2020. Menurut Ida, Kemenaker telah menerima data tiga juta
              pekerja calon penerima BLT Tahap 2 dari BPJS Ketenagakerjaan.

              Lantas, kapan jadwal pencairan BLT Pekerja Tahap 2? Jawaban Ida menunjukkan kemungkinan
              besar BLT Pekerja tahap kedua akan cair pada pekan pertama bulan ini.

              "Kita harapkan minggu ini juga bisa cair," kata Ida di Magelang, Jawa Tengah, Selasa (1/9/2020),
              seperti dilansir laman resmi  Kemenaker  .

              BLT Pekerja atau Bantuan Subsidi Upah diberikan sebesar Rp600 ribu per bulan selama empat
              bulan pada 2020. Total jumlah penerima bantuan ini ditargetkan sebanyak 15,7 juta pekerja.

              Bantuan BLT tersebut diberikan kepada para pekerja dengan nilai gaji di bawah Rp5 juta dan
              sudah terdaftar sebagai anggota BPJS Ketenagakerjaan.
              Pendataan  dilakukan  dengan  meminta  perusahaan  menyerahkan  data  nomor  rekening
              pekerjanya yang sudah memenuhi syarat kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              Pemerintah belum lama ini telah mencairkan BLT Pekerja tahap 1 untuk 2,5 juta orang. Bantuan
              BLT subsidi upah yang dicairkan pada tahap pertama, langsung untuk dua bulan, yakni Rp1,2
              juta.

              Kata Ida, jumlah penerima BLT tahap dua ditargetkan 3 juta agar realisasi bantuan ini bisa lekas
              mencapai target. "Kami ingin target akhir September itu semua bisa terpenuhi sebanyak 15,7
              juta orang," ujar dia.

              Ida menambahkan proses pendataan penerima BLT Pekerja Tahap 2 dan pencairannya akan
              sama dengan tahap pertama. Kemenaker akan memeriksa dulu data dari BPJS Ketenagakerjaan
              sebelum bantuan subsidi upah dicairkan.

              "Setelah itu kami akan kirim [data penerima BLT] ke KPPN [Kantor Pelayanan Perbendaharaan
              Negara]. Dari KPPN langsung akan di-drop uangnya ke bank HIMBARA (Himpunan Bank Milik
              Negara) yang menjadi penyalur program subsidi upah," kata Ida.

              "Dari bank HIMBARA akan langsung ditransfer ke rekening para pekerja yang menerima program
              ini," dia menambahkan.
              Ida berharap proses penyaluran BLT Pekerja Tahap II lebih lancar. Pada tahap pertama, salah
              satu masalah yang muncul ialah adanya pekerja yang menyerahkan nomor rekening tidak aktif.

              Oleh karena itu, dia meminta perusahaan yang menyerahkan data calon penerima BLT ke BPJS
              Ketenagakerjaan memastikan bahwa rekening pekerjanya dalam kondisi aktif.

              Keterangan Ida selaras dengan pernyataan tertulis Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus
              Susanto yang dilansir  Antara  pada Senin (1/9/2020). Agus menyatakan BPJS Ketenagakerjaan
              sudah menyerahkan data 3 juta pekerja calon penerima BLT tahap 2.

              "Dari  jumlah  tersebut  telah  kami  serahkan  sebanyak  total  5,5  juta  data  peserta  dalam  dua
              tahap," kata Agus.
              Menurut Agus, dari target pendataan calon penerima BLT upah sebanyak 15,7 juta pekerja, saat
              ini telah terkumpul 14,2 juta nomor rekening.

              Dari data tersebut, BPJS Ketenagakerjaan melakukan validasi berlapis sampai dengan tiga tahap,
              hingga  jumlah  data  tersaring  menjadi  11,3  juta  nomor  rekening  pekerja.  Artinya  ada  data
              rekening 1,6 juta orang yang tidak valid.

                                                           35
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41