Page 34 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 SEPTEMBER 2020
P. 34

EMPAT MASALAH INI BAKAL TERJADI JIKA RUU CIPTA KERJA TIDAK DISAHKAN

              Semarang -  Ekonom dari Universitas Islam Nahdlatul Ulama (Unisnu) Kabupaten Jepara, Samsul
              Arifin, menyebutkan ada empat permasalahan nyata yang bisa terjadi jika Rancangan Undang-
              Undang (RUU) Cipta Kerja tidak disahkan oleh pemerintah dengan persetujuan dari legislatif.

              "Keempat hal tersebut banyak berkaitan dengan permasalahan ketenagakerjaan dan ekonomi
              Indonesia  secara  keseluruhan,"  katanya  saat  menjadi  pembicara  pada  diskusi  dari  bertajuk
              "Solusi  Bangkitkan  Ekonomi  di  Pantura  Pasca  Pandemi"  melalui  aplikasi  Zoom  di  Semarang,
              Selasa (1/9).

              Empat masalah itu adalah lapangan kerja jelas akan pindah ke negara yang lebih kompetitif,
              daya saing pekerja kita akan relatif lebih rendah, jumlah penduduk yang menganggur juga akan
              sangat banyak, dan Indonesia akan terus terjebak dalam "middle income trap".

              Menurut dia, ada tujuan besar yang perlu dicapai Indonesia pada 2045 dan ini harus dilakukan
              dengan langkah-langkah kecil yang strategis seperti regulasi dan perizinan harus diharmonisasi
              serta disimplifikasi.

              Investasi yang berkualitas juga harus diciptakan beriringan dengan penciptaan lapangan kerja
              berkualitas dan kesejahteraan pekerja yang berkelanjutan.

              "Ini  harus  dicapai  pada  2024,  kalau  regulasi  yang  ada  tidak  simpel  dan  tidak  mendukung
              pengembangan  dunia  usaha,  ini  tentunya  akan  berdampak  pada  pengembangan  ekonomi
              kedepannya," ujarnya.

              Perubahan  perspektif  investor  dalam  memilah  target  investasi  pascapandemi  COVID-19  juga
              harus  direspons  dengan  tepat  karena  regulasi  untuk  mempermudah  investasi  masuk  adalah
              magnet yang diperlukan untuk menarik investor kembali masuk ke Indonesia.
              "Pola tata kerja perusahaan dan perilaku masyarakat juga harus diawasi pascaCOVID-19 ini.
              Dunia semakin berkembang dan saling sodok, kalau kita tidak siap dan masih bicara soal regulasi
              yang bertele-tele kita pasti akan ketinggalan," kata Samsul.

              Sementara itu, ekonom dari Universitas Muria Kudus, Mamik Indriyani, menilai regulasi-regulasi
              yang menghambat kemajuan UMKM dan koperasi harus dihilangkan.

              "Secara  konsep  saya  mengusulkan  untuk  RUU  Cipta  Kerja  harus  bisa  mengakomodasi
              kepentingan UMKM dan koperasi," ujarnya.

              Mamik menyoroti regulasi daerah yang kerap kali menjadi penghambat bagi UMKM dan koperasi
              sehingga harus ada terobosan yang bisa menghilangkan hambatan-hambatan regulasi tersebut.

              "Kalau RUU Cipta Kerja ini bisa mengurangi hambatan tentunya akan membawa perubahan dan
              pada era globalisasi seperti sekarang ini, negara tidak boleh menghambat masuknya investasi
              sebab  akan  berdampak  besar  terhadap  perkembangan  usaha  baik  kecil,  menengah,  sampai
              besar," katanya..














                                                           33
   29   30   31   32   33   34   35   36   37   38   39