Page 36 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 MARET 2020
P. 36
Ia tak menghiraukan pertanyaan wartawan dan langsung masuk ke dalam lift
bersama sejumlah jajarannya.
Humas Aliansi Rakyat Bergerak, Kontra Tirano menyebut aksi massa diikuti seluruh
aliansi mahasiswa di Yogyakarta, komunitas masyarakat, dan serikat buruh. Estimasi
jumlah massa, katanya, mencapai ribuan orang yang akan memenuhi sepanjang
Jalan Affandi.
"Agenda utama kami adalah menggagalkan RUU Cilaka dan Omnibus Law," kata dia
kepada Tirto, Senin (9/3/2020).
Demonstrasi massa ini berlangsung sekitar pukul 11.00 WIB. Konsentrasi massa
akan terbagi ke dalam tiga titik yakni Bundaran UGM, lapangan UNY, dan parkir UIN
Sunan Kalijaga. Massa berjalan dari tiga titik kumpul dan bertemu di persimpangan
Jalan Afandi dengan Jalan Colombo. Di situ mereka berorasi terkait penolakannya
pada Omnibus Law.
Omnibus Law terdiri dari empat RUU (Cipta Kerja, Kefarmasian, Pajak, Ibu Kota
Negara) yang menjadi prioritas Program Legislasi Nasional 2020. Saat ini, RUU telah
ada pada DPR RI dan akan dibahas usai reses.
Dalam RUU Omnibus Law Cipta Kerja ada 11 klaster, yaitu Penyederhanaan
Perizinan; Persyaratan Investasi; Ketenagakerjaan; Kemudahan; Pemberdayaan,
dan Perlindungan UMK-M; Kemudahan Berusaha, Dukungan Riset dan Inovasi;
Administrasi Pemerintahan; Pengenaan Sanksi; Pengadaan Lahan; Investasi dan
Proyek Pemerintah; dan Kawasan Ekonomi.
Menurut dia, tujuan Omnibus Law salah satunya adalah memotong prosedur yang
menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi. Namun, kepentingan yang dibela
oleh Omnibus Law bukan rakyat kecil.
"Pemerintah jelas sedang membahayakan rakyat dengan kebijakan macam RUU
Omnibus Law Cipta Kerja dan kita tidak bisa diam saja. Kita sebagai mengajukan
mosi tidak percaya kepada pemerintah. Dalam proses demokrasi, ini adalah hak kita
untuk menolak dan berkata tidak," lanjutnya.
.
(tirto.id - Sosial Budaya ) Reporter: Riyan Setiawan Penulis: Riyan Setiawan Editor:
Maya Saputri
Page 35 of 145.

