Page 140 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 140

MENAKER : PEMERINTAH FOKUS PADA BURUH YANG BELUM BEKERJA ATAU ALAMI
              PHK
              Tenaga  kerja  yang  belum  bekerja,  pekerja/buruh  yang  saat  ini  sedang  bekerja,  serta
              pekerja/buruh yang mengalami pemutusan hubungan kerja ( PHK ), saat ini tengah berada
              dalam fokus pemerintah. Hal ini dilakukan dalam upaya penerapan Undang-Undang Nomor 11
              Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

              "Undang-Undang Cipta Kerja merupakan langkah besar bangsa Indonesia untuk memperbaiki
              ekosistem  investasi  dan  ketenagakerjaan  guna  mencapai  tujuan  negara  Indonesia  yang
              produktif,  berdaya  saing,  adaptif  dan  inovatif  serta  dapat  keluar  dari  jebakan  negara  yang
              berpenghasilan  menengah,"  kata  Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker),  Ida  Fauziyah,  dalam
              dalam acara Tri Hita Karana Forum Dialogue "Indonesia Omnibus Law For A Better Business
              Better World", Jakarta, Senin (30/11/2020).

              Acara ini dihadiri oleh Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce/ICC),
              The United Nation of Sustainable Development Solutions Network (UN SDSN), United in Diversity
              Foundation  (UID  Foundation),  Kamar  Dagang  Indonesia  (KADIN),  dan  Asosiasi  Pengusaha
              Indonesia (Apindo).

              Ida mengatakan, langkah penciptakan lapangan pekerjaan dan memberikan kesempatan kerja
              yang  seluas-luasnya  bagi  tenaga  kerja  yang  belum  bekerja  dilakukan  dengan  cara  menarik
              investasi, baik melalui investasi dalam negeri maupun luar negeri.

              "Kami  menyadari,  semakin  banyak  investasi  yang  ditanamkan,  maka  semakin  banyak  pula
              peluang kerja yang terbuka. Oleh sebab itu diharapkan, investasi yang masuk adalah investasi
              yang mampu menyerap banyak tenaga kerja yang belum bekerja," katanya.

              Menurutnya penting untuk memecahkan persoalan pengangguran di Indonesia, yang mana saat
              ini, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per Agustus 2020, pengangguran mencapai
              9,7 juta orang. Itupun masih ditambah 2 - 2,5 juta angkatan kerja baru per tahun.

              Terkait pekerja/buruh yang saat ini sedang bekerja, Ida mengatakan, perubahan bentuk-bentuk
              pekerjaan  yang  baru  dan  perkembangan  tuntutan  dunia  kerja  yang  lebih  fleksibel,  perlu
              diimbangi dengan adanya perlindungan yang lebih baik bagi pekerja/buruh.
              "Misalnya soal perubahan ketentuan mengenai perjanjian kerja waktu tertentu, dimaksudkan
              untuk memberikan kepastian hukum bagi kedua belah pihak melalui penegasan bahwa pekerja
              kontrak hanya dapat dipekerjakan pada pekerjaan yang sifatnya sementara atau tidak tetap.
              Jangka  waktu  penggunaan  pekerja  kontrak  ini  akan  diatur  dalam  Peraturan  Pemerintah,  "
              tambah Ida.

              Upaya  perlindungan  pun  dilakukan  untuk  mengatur  ketentuan  alih  daya  (outsourcing),
              perlindungan sistem pengupahan bagi pekerja serta perubahan ketentuan dalam waktu kerja
              dan waktu istirahat serta waktu kerja lembur yang dimaksudkan selain untuk meningkatkan
              produktivitas, juga agar pekerja/buruh yang bekerja kurang atau lebih dari waktu kerja standar,
              dapat terlindungi.


              Pemerintah  juga  memberikan  perhartian  khusus  bagi  pekerja/buruh  yang  mengalami  PHK.
              Perubahan  ketentuan  mengenai  mekanisme  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  bagi  pekerja
              tetap,  di  satu  sisi  untuk  memberikan  perlindungan  bagi  pekerja/buruh  agar  tidak  terjadi
              pemutusan hubungan kerja secara sewenang-wenang oleh pengusaha.





                                                           139
   135   136   137   138   139   140   141   142   143   144   145