Page 38 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 38
BNSP PERCEPAT PENYIAPAN SDM PARIWISATA BERSTANDAR ASEAN
Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menggelar Harmonisasi Mekanisme Kerja ASEAN
Tourism Professional Registration System (ATPRS). Kegiatan tersebut dilakukan untuk
memperkuat kualitas dan kuantitas pelaku pariwisata profesional (tourism professional) yang
memiliki standar ASEAN.
Ketua BNSP Kunjung Masehat mengatakan, sejak 2015, tourism professional menjadi salah satu
dari 8 bidang yang disepakati untuk masuk ke Mutual Recognition Arrangement (MRA) atau
perjanjian saling pengakuan di tingkat ASEAN. Namun hingga kini, perkembangannya berjalan
lambat.
"Diharapkan pertemuan hari ini dapat memberi manfaat kepada kita semua dan membangun
sinergi sesuai kapasitas dan peran masing-masing untuk membangun SDM unggul, terutama
SDM Pariwisata Indonesia yang diakui di ASEAN," kata Kunjung. "Dengan forum ini, sebenarnya
kita mau melihat harmonisasi kesisteman antar lembaga. Kemudian kira-kira apa yang mesti kita
siapkan. Kalau kita udah siap, maka akan mempermudah kita untuk melakukan penyetaraan di
tingkat ASEAN," ujar Kunjung Masehat, Selasa (1/12/2020).
BNSP yang diberi peran sebagai lembaga Tourism Professional Certification Board (TPCB), ingin
membantu percepatan implementasi ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism
Professional (MRA-TP) di Indonesia dengan meningkatkan koordinasi antar lembaga dan
memperkuat fungsi dari para stakeholder terkait, serta mengharmonisasikan mekanisme
kerjanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata dan
Ekonomi Kreatif, Wisnu Bawa Tarunajaya, mengatakan, salah satu komponen penting untuk
mendukung kesepakatan MRA-TP adalah keberadaan ATPRS. Menurut Wisnu, ATPRS merupakan
terobosan positif yang sudah lama ditunggu oleh para pelaku/pekerja pariwisata.
"Program ATPRS ini bagus sekali dan kita dukung bersama. Jika ada masukan dan ide-ide,
silakan. Kami menerima dengan terbuka," katanya.
Menurutnya para pelaku pariwisata dapat mendaftarkan diri mereka, pada website tersebut
dengan menampilkan profile, kualifikasi dan pengalaman yang telah dijalani.
"Website ini juga berisikan MRA matterials seperti toolboxers dan informasi yang berkaitan
dengan standar kompetensi," ujar Wisnu.
ATPRS merupakan sebuah website yang didisain khusus sebagai wadah informasi mengenai
detail para pelaku/pekerja pariwisata yang tersertifikasi ASEAN Tourism Professional (ATPs).
Diungkapkan Wisnu, saat ini data ATPRS baru mencapai 4.570 orang. Rinciannya berasal dari
Filipina seabnyak 3.492 orang, Indonesia (426), Thailand (153), Kamboja (38), Malaysia (23),
dan Myanmar (22). Menurutnya, Jobs advertisement pada sistem juga masih begitu minim.
Hadir pada acara ini perwakilan dari Kementerian Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif, Perwakilan
dari Kemnaker, Perwakilan dari Kemdikbud, Asosiasi PHRI dan ASITA, Ketua NTPB, dan 26
Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP).
37