Page 33 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 2 DESEMBER 2020
P. 33
Hal itu tentu saja dibutuhkan karena akan memberi landasan dan tindakan hukum bagi aktivitas
kriminal terkait dengan esksploitasi seksual, kerja paksa, dan perdagangan manusia.
Namun, dibutuhkan juga istilah yang bisa diterima semua pihak, melampaui ketatnya batasan
hukum. Namun, bisa menggambarkan realitas kejahatan kemanusiaan seperti itu.
Perbudakan modern mempertegas kontrasnya realitas yang dihadapi para pekerja dan kelompok
rentan menghadapi situasi eksploitasi di masa modern ini. Dalam perspektif historis, perbudakan
selalu dilekatkan dengan kolonialisme. Oleh karena itu, istilah perbudakan modem juga bisa jadi
peringatan bagi semua, bahwa masih terjadi eksploitasi keji terhadap manusia di masa modern
ini.
Mengakhiri perbudakan modern dalam SDGs Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika dalam
sustainable development goals (SDGs), keprihatinan terhadap eksploitasi manusia (utamanya
perempuan dan anak) tecermin dalam beberapa gol dan target di komitmen global
penanggulangan kemiskinan itu.
Di gol 5 mengenai kesetaraan gender, komitmen penghapusan perbudakan modern tecermin
dalam target 5.2 menghapuskan segala bentuk kekerasan terhadap kaum perempuan di mang
publik dan pribadi. Termasuk, perdagangan orang dan eksploitasi seksual serta berbagai jenis
eksploitasi lainnya, dan target S.3 menghapuskan semua praktik berbahaya, seperti perkawinan
usia anak, perkawinan dini dan paksa, serta sunat perempuan.
Dalam kaitannya dengan kondisi kerja yang layak, seperti yang ada di gol 8, target terkait dengan
penghapusan perbudakan modern ada di target 8.7 yang berbunyi mengambil tindakan cepat,
dan untuk memberantas kerja paksa, mengakhiri perbudakan dan penjualan manusia,
mengamankan larangan dan penghapusan bentuk terburuk pekerja anak. Termasuk, perekrutan
dan penggunaan tentara anak serta ditargetkan adanya pengakhiran segala bentuk pekerja anak
pada 2025.
Di gol 16 terkait dengan penegakan HAM, perbudakan modern juga dikategorikan sebagai bentuk
kejahatan transnasional yang harus dihapus. Di target 16.2 mendorong penghentian perlakuan
kejam, eksploitasi, perdagangan dan segala bentuk kekerasan, dan penyiksaan terhadap anak
dan di target 16.4 pada 2030, secara signifikan mengurangi aliran dana gelap maupun senjata,
menguatkan pemulihan dan pengembalian aset curian, serta memerangi segala bentuk
kejahatan terorganisasi.
Kuatnya komitmen antiperbudakan modern diberbagai gol dan target SDGs ini, memperlihatkan
bahwa perkara ini merupakan perkara serius yang harus ditangani semua negara dan
memerlukan peta jalan yang jelas dan terukur.
32