Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 MEI 2021
P. 43
Pertemuan digelar terkait nasib pekerja/buruh dua maskapai penerbangan yang akan melakukan
opsi resign dan pensiun dini, lantaran kondisi perusahaan mengalami penurunan jumlah
penumpang penerbangan.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut,
pihaknya mendorong manajemen maskapai penerbangan Garuda dan Sriwijaya Air agar
melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
"Kami mendorong agar dua maskapai tersebut berupaya semaksimal mungkin menghindari
terjadinya PHK. Bangun dialog bipartit untuk mencari solusi terbaik bagi kedua belah pihak," kata
Sekjen Anwar Sanusi di Jakarta dalam keterangannya, Sabtu (29/5/2021).
Sekjen Anwar Sanusi menegaskan, pihaknya pun berharap manajemen melakukan komunikasi
dan perundingan yang baik dengan melibatkan para pekerja di masing-masing di maskapai
Sriwijaya Air maupun Garuda Indonesia. Namun apabila perundingan menemui jalan buntu dan
PHK menjadi jalan terakhir, maka dalam pelaksanaannya harus memperhatikan dua hal.
Yakni proses PHK secara benar dan hak-hak pekerja harus dipenuhi sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan, serta memikirkan nasib dan masa depan para pekerja yang ter-PHK "Jika
PHK menjadi jalan terakhir, hak-hak pekerja wajib dipenuhi oleh manajemen perusahaan. Kita
harus pastikan hal tersebut berjalan dengan baik," katanya.
Dalam pertemuan tersebut, kata Sekjen Anwar Kemnaker secara terbuka juga menawarkan
kepada SP/SB dari dua maskapai tersebut untuk mengikuti triple skilling di Balai Latihan Kerja.
Yakni skilling, up-skilling, re-skilling pelatihan kerja di BLK. Ketiga hal tersebut diyakini akan
menjadi opsi bagi para pekerja yang terkena PHK agar dapat kembali bekerja atau berwirausaha.
Program pelatihan skilling merupakan pelatihan yang diperuntukkan bagi angkatan kerja yang
ingin mendapatkan keahlian. Up-skilling, pelatihan pekerja yang ingin meningkatkan keahlian,
sedangkan re-skilling berguna untuk pekerja yang ingin mendapatkan keterampilan baru.
"Triple skilling ini, memastikan agar komptensi, keahlian kerja serta daya saing pekerja Indonesia
ini menjadi lebih baik. Penerapannya dalam bentuk pelatihan-pelatihan kerja di BLK," kata Anwar
Sanusi..
42