Page 105 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 105
postingan Nia yakni dirinya yang berfoto dengan gaun kuning, dengan caption 'A sweeter smile
and a brighter day'.
Setelah keluhan itu ramai, PT Graha Andrasentra Propertindo Tbk (JGLE) selaku pengelola The
Jungle Waterpark Bogor dan induk usaha dari PT Jungleland Asia (PT JLA) selaku pengelola
JungleLand Adventure Theme Park buka suara terkait persoalan gaji. Berikut 5 faktanya:
1. Manajemen Sebut Hanya 2 Bulan Belum Bayar Gaji Chief Investor Relations and Corporate
Affairs Officer Graha Andrasentra Propertindo Nuzirman Nurdin menjelaskan, selama 6 bulan
terakhir JungeLand tak beroperasi, yakni mulai 20 Maret sampai saat ini, pegawai dibebaskan
dari kewajiban bekerja, atau berlaku prinsip no work, no pay.
Ia menegaskan tuduhan 6 bulan gaji tak dibayar itu tak benar, karena gaji April-September
memang tak ada karena pegawai dibebaskan dari kewajiban bekerja.
"Dengan demikian, yang dikatakan terjadi penundaan gaji selama 6 bulan adalah tidak berdasar,"
tegas Nuzirman.
Namun, untuk gaji Maret-Februari memang belum dibayarkan sepenuhnya, meski pegawai masih
tetap bekerja.
"Sebanyak 410 orang di antaranya dari PT JLA, di mana gaji Februari 2020 (total kurang bayar
38%) dan Maret 2020 (100%) belum terbayarkan pada saat JLA ditutup operasinya karena
dampak pandemic COVID-19 dan pemberlakuan PSBB di wilayah Jabodetabek,'' kata Nuzirman
dikutip dari CNBC Indonesia , Senin (28/9/2020).
2. Perseroan Nihil Pendapatan Nuzirman menjelaskan, terdapat 762 orang pegawai yang
terdampak pandemi COVID-19 per 31 Agustus 2020. Selain itu, dengan tutupnya JungleLand
sejak Maret, maka perseroan nihil pendapatan.
Kondisi ini mengakibatkan perseroan juga kesulitan membayar tunjangan hari raya (THR) tahun
2020. Oleh sebab itu, pembayaran THR ditunda dengan mengacu pada Surat Edaran Menteri
Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor M/6/HI.00.01/V/2020 tentang Pelaksanaan
Pemberian Tunjangan Hari Raya Keagamaan Tahun 2020 di Perusahaan dalam masa Pandemi
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19), bahwa perusahaan yang tidak mampu membayar THR
Tahun 2020 sama sekali pada waktu yang ditentukan karena terdampak pandemi COVID-19,
maka pembayaran THR diperkenankan ditunda maksimal sampai dengan akhir Tahun 2020 (SE
Menaker No. M/6/HI.00.01/V/2020).
Meski begitu, Nuzirman menegaskan, THR yang belum dibayarkan hanya untuk tahun 2020,
sementara tahun-tahun sebelumnya sudah lunas.
3. Upaya Perseroan Membayar 2 Bulan Gaji-THR yang Ditunggak Ia menjelaskan, untuk
melunasi tunggakan gaji dan THR pada pegawai, perseroan melakukan berbagai upaya, salah
satunya melakukan divestasi aset, dan juga dukungan operasional dari unit usaha lain milik
perseroan yang masih beroperasi.
"Terkait pembayaran gaji Februari-Maret dan THR 2020 yang terutang, kami terus
mengupayakan untuk dapat melunasinya melalui dukungan dari unit usaha lain yang telah
diperbolehkan beroperasi maupun melalui divestasi aset," tegas dia.
Selain itu, taman rekreasi air perseroan telah mendapatkan izin untuk beroperasi kembali di
pertengahan Juli 2020. Lalu juga waterpark itu telah memiliki pendapatan di bulan Agustus
2020, dengan besaran relatif sama dengan pendapatan di bulan-bulan sebelum wabah COVID-
19 terjadi.
104