Page 108 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 108

"Aspirasi  dari  teman-teman  Serikat  Buruh  kan  sudah  ditampung  di  Badan  Legislasi.  Tentu
              masukan-masukannya  sudah  diakomodir.  Nanti  masalah-masalah  yang  menyangkut  hal  itu
              silakan komunikasikan saja di Badan Legislasi," kata  Azis  di gedung DPR, Senayan, Jakarta,
              Senin (28/9/2020).



              BURUH AKAN MOGOK TOLAK RUU CIPTAKER, DPR: ASPIRASI KAN SUDAH
              DITAMPUNG

              Jakarta    -  Serikat  Pekerja  sepakat  melakukan  aksi  mogok  kerja  nasional  sebagai  bentuk
              penolakan terhadap  omnibus law RUU Cipta Kerja  (Ciptaker). Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin
              menegaskan aspirasi para buruh sudah ditampung oleh DPR.

              "Aspirasi  dari  teman-teman  Serikat  Buruh  kan  sudah  ditampung  di  Badan  Legislasi.  Tentu
              masukan-masukannya  sudah  diakomodir.  Nanti  masalah-masalah  yang  menyangkut  hal  itu
              silakan komunikasikan saja di Badan Legislasi," kata  Azis  di gedung DPR, Senayan, Jakarta,
              Senin (28/9/2020).

              Serikat Buruh juga akan melakukan aksi unjuk rasa terkait penolakan terhadap  RUU Ciptaker  .
              Azis mengimbau aksi para buruh dilakukan sesuai mekanisme yang berlaku, termasuk mematuhi
              protokol kesehatan.

              "Kalau berkenaan untuk melakukan aksi demo, saya rasa ada mekanismenya ya. Tentu nanti
              pimpinan DPR akan melihat sesuai mekanisme yang ada, dan kita akan melihat mudah-mudahan
              teman-teman buruh juga memperhatikan mekanisme, terutama protokol COVID-19," ujarnya.

              Untuk diketahui, pembahasan klaster ketenagakerjaan dalam RUU Ciptaker telah selesai. Azis
              tak mau berkomentar soal apakah pembahasan RUU ini dikebut agar bisa diparipurnakan pada
              8 Oktober 2020 mendatang.

              "Dan kita kan nanti ini menjelang masa reses, ini tanggal 8 rencana ada penutupan masa sidang.
              Oh belum (penyelesaian  RUU Ciptaker  mengejar paripurna 8 Oktober). Tergantung teman-
              teman dari Baleg," ujar Azis.

              "Kalau dari Baleg nanti mengirim surat untuk diagendakan di dalam rapat paripurna ya silakan
              mengajukan  surat.  Tapi  per  sore  ini,  belum  ada  surat  yang  masuk  dari  pimpinan  Baleg,"
              ungkapnya.
              Sebelumnya diberitakan, Serikat Pekerja sepakat untuk melakukan aksi mogok nasional sebagai
              bentuk  penolakan  terhadap  RUU  Omnibus  Law  Cipta  Kerja.  Mogok  nasional  rencananya
              dilakukan selama tiga hari berturut-turut, mulai 6 Oktober dan diakhiri pada 8 Oktober 2020 saat
              sidang paripurna.
              "Dalam mogok nasional nanti, kami akan menghentikan proses produksi. Di mana para buruh
              akan keluar dari lokasi produksi dan berkumpul di lokasi yang ditentukan masing-masing serikat
              pekerja di tingkat perusahaan," ujar Presiden KSPI Said  Iqbal dalam keterangan resmi yang
              dikutip detikcom, Senin (28/9).

              Mogok nasional disebut akan diikuti kurang lebih 5 juta buruh di ribuan perusahaan yang tersebar
              di  25  provinsi  dan 300  kabupaten/kota. Mogok  nasional ini  dilakukan  sebagai  bentuk  protes
              buruh terhadap pembahasan RUU Cipta Kerja yang dinilai lebih menguntungkan pengusaha.
              "Sejak awal kami meminta agar pelindungan minimal kaum buruh yang ada di Undang-Undang
              Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jangan dikurangi. Tetapi faktanya omnibus law
              mengurangi hak-hak buruh yang ada di dalam undang-undang eksisting," ucapnya.

                                                           107
   103   104   105   106   107   108   109   110   111   112   113