Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 SEPTEMBER 2020
P. 113

Direktur Ketenagakerjaan Kementerian PPN/Bappenas, Mahatmi P. Saronto menuturkan, jalur
              prosedural mampu memastikan PMI mendapat perlindungan dari pemerintah.
              "Adanya kolaborasi dari berbagai pihak terbukti mendorong PMI migrasi ke jalur prosedural, di
              antaranya  Pemerintah  pusat  hingga  desa,  organisasi  non-pemerintah  (migran  care)  dan
              masyarakat" kata Mahatmi dalam Webinar Mendorong Akses Layanan Perempuan Miskin yang
              Lebih Baik, Senin (28/9/2020).

              Mahatmi menuturkan, hal itu menjadi satu-satunya cara karena UU Perlindungan PMI Nomor 18
              Tahun 2017 hanya mencakup PMI yang bekerja dengan jalur prosedural.

              Artinya, PMI dengan jalur non-prosedural maupun ilegal mendapat keterbatasan perlindungan,
              baik sebelum maupun setelah bekerja.

              "Sebenarnya  sudah  ada  pembaruan  UU  perlindungan  PMI,  namun  UU  tidak  mencakup
              perlindungan terhadap PMI non prosedural, karena status mereka yang tidak terdaftar bahkan
              ilegal," ujar dia.

              Padahal hingga kini, kata Mahatmi, jumlah PMI non-prosedural masih lebih banyak ketimbang
              jalur PMI prosedural. Keselamatan dan keamanan mereka tidak terjamin karena tidak mendapat
              bekal maupun akses untuk bekerja sebagai negara kerja.

              Hak-hak  tenaga  kerja  yang  dikesampingkan  juga  melanda  pekerja  rumah  tangga  (PRR).
              Kalangan ini merasa mendapat hak-hak sebagai pekerja adalah sesuatu yang muluk-muluk. Di
              sisi lain, upah cenderung kecil sementara kebutuhan ekonomi terus meningkat.

              "Untuk itu banyak perempuan mengambil langkah ekstrem untuk menjadi PMI. Ini juga yang
              membuat perempuan mudah terjebak pada jalur migrasi non prosedural, yaitu jalur tidak resmi
              tanpa melaui P3MI," pungkasnya.
              Sebagai informasi, World Bank mencatat pada 2019, perempuan berpeluang 25 persen lebih
              besar dari laki-laki untuk bermigrasi secara tidak resmi..



































                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118