Page 224 - E-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 AGUSTUS 2021
P. 224

KEMENAKER SEBUT HAMPIR 48 PERSEN PEKERJA TERANCAM PHK DAN
              DIRUMAHKAN
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  mengungkapkan  dampak  pandemi  Covid-19
              mengancam  mata  pencaharian  masyarakat.  Para  pekerja  di  sektor  kritikal,  esensial  dan  non
              esensial terancam terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) dan dirumahkan.

              Sekretaris Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) Anwar Sanusi mengungkapkan,
              berdasarkan data dari Kemenaker yang dihimpun dari berbagai provinsi di wilayah Jawa dan Bali,
              tak sedikit pekerja pada kategori sektor kritikal, esensial dan non esensial yang berpotensi PHK
              dan dirumahkan.

              "Dari total pekerja pada kategori sektor kritikal, esensial dan non esensial terdapat 24,66 persen
              pekerja yang berpotensi ter-PHK dan 23,72 persen dirumahkan," ujarnya dalam webinar TNP2K,
              Kamis (19/8).

              Menurutnya,  ancaman  tersebut  dampak  dari  kebijakan  pemberlakuan  pembatasan  kegiatan
              masyarakat (PPKM) darurat yang kini diubah jadi PPKM berlevel. "Totalnya adalah hampir 48
              persen mereka yang terdampak secara serius dari adanya kebijakan ini," tuturnya.

              Anwar menjelaskan, salah satu solusi jangka pendek untuk menjaga keberlangsungan usaha dan
              perlindungan  pekerja  atau  buruh  adalah  optimalisasi  pelaksanaan  Surat  Edaran  Menteri
              Ketenagakerjaan. Dalam surat edaran tersebut mendorong agar pimpinan perusahaan dapat
              segera menyusun perencanaan pelaksanaan keberlangsungan usaha.

              "Melalui  pembuatan  mitigasi  risiko  dan  identifikasi  respons  dampak  pandemi  dengan
              pertimbangan besarnya potensi pekerja yang terancam PHK atau dirumahkan," pungkasnya.










































                                                           223
   219   220   221   222   223   224   225   226   227   228   229