Page 131 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 131
Selain itu, Indonesia telah merevitalisasi UU Ketenagakerjaan melalui UU 11/2020 tentang Cipta
Kerja, dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja dan meningkatkan investasi
asing dan domestik.
Menurut Menaker Ida, dari berbagai kebijakan yang telah dilakukan pemerintah, ada tiga pilar
penting untuk menavigasi masa depan kerja global.
Pertama, investasi di bidang utama pekerjaan yang layak dan berkelanjutan.
Dia menekankan, konsep pembelajaran seumur hidup harus menjadi bagian integral dari
masyarakat dan investasi swasta untuk mengurangi kesenjangan keterampilan. Apalagi,
keterampilan menjadi hal wajib dalam menghadapi dunia ketenagakerjaan yang semakin
dinamis/fleksibel.
"Dalam upaya mengurangi kesenjangan keterampilan, Pemerintah Indonesia telah melibatkan
dunia usaha dan masyarakat dalam merevitalisasi pusat pelatihan pekerja dan mempersiapkan
kemampuan kerja para pekerja yang memenuhi kebutuhan industri," kata Menaker Ida.
Selain mengurangi kesenjangan keterampilan, investasi lain yang penting ialah memperkuat
pembangunan ekonomi pedesaan melalui penyediaan dana desa.
"Kami juga telah mengembangkan Desa Migran Produktif (Desmigratif) yang bertujuan
meningkatkan kemandirian ekonomi dan standar hidup bagi mantan para pekerja migran dan
keluarganya," ujarnya.
Kedua, dialog sosial yang inovatif tentang isu-isu yang lebih luas di dunia kerja.
Menaker Ida mengatakan bahwa Indonesia terus memperkuat institusi atau lembaga kerja sama
stakeholder ketenagakerjaan, seperti memperkuat dialog sosial melalui Badan Kerjasama
Tripartit, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Namun demikian, situasi nasional masing-masing negara sangat berpengaruh terhadap pola
dialog sosial yang dibangun antar stakehokder.
"Oleh karena itu, pendekatan yang harus dilakukan tidak boleh diseragamkan atau satu ukuran
untuk semua dalam pengorganisasian dialog sosial, melainkan harus berdasarkan keadaan
nasional masing-masing," katanya.
Ketiga, menciptakan kerja sama multilateral antar negara untuk mempromosikan agenda yang
berpusat pada manusia di tingkat internasional.
Dia menyatakan bahwa Indonesia menyambut baik draf dokumen hasil konferensi panggilan
global untuk bertindak untuk pemulihan yang berpusat pada manusia dari krisis Covid-19 yang
inklusif, berkelanjutan, dan tangguh yang diilhami dan dipandu oleh Deklarasi Seabad ILO.
Sekretaris Jenderal Kemnaker, Anwar Sanusi, mengungkapkan capaian positif yang telah
dilakukan tripartit nasional.
Menurut Sekjen Anwar, tripartit Indonesia sangat berperan dalam penyusunan tanggapan
Indonesia terhadap beberapa kuesioner ILO dalam observation dan direct request ILO, melalui
mekanisme dialog sosial yang efektif dan produktif.
"Atas kerja sama dan kekompakan dari Tripartit Indonesia ini, sehingga Indonesia tidak masuk
dalam preliminary list 19 negara yang masuk dalam pembahasan di Komite Aplikasi Standar
ILO di ILC tahun ini. Ini capaian positif tripartit Indonesia," kata Sekjen Anwar.
130

