Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 145
Harapannya, akan tercipta penyelenggaraan ketenagakerjaan yang menghargai berbagai
perbedaan latar belakang, karakteristik, kemampuan, status, kondisi, etnis, budaya, kondisi
disabilitas dan lainnya dalam lingkungan kerja yang bersifat terbuka.
"Pemerintah hadir berperan aktif memberi dukungan melalui ULD kepada kelompok tenaga kerja
penyandang disabilitas, sehingga kesempatan dalam memperoleh pekerjaan yang layak menjadi
lebih luas dan mereka dapat berpartisipasi dalam pembangunan di Indonesia," kata
Andriyansyah di Jakarta, Selasa (8/6/2021).
Berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS) pada bulan Agustus 2020, jumlah penduduk
usia kerja penyandang disabilitas di Indonesia mencapau 17,95 juta orang. Sementara yang
masuk ke angkatan Kerja, mencapai 7,99 juta orang. Dilihat dari Tingkat Partisipasi Angkatan
Kerja (TPAK) Penyandang Disabilitas hanya sekitar 44 persen.'Angka ini jauh di bawah angka
TPAK Nasional yang sebesar 69 persen.
Sedangkan, jumlah penyandang disabilitas yang bekerja sebanyak 7,57 juta orang. Lalu jumlah
pengangguran terbuka penyandang disabilitas sebesar 247.000 orang dengan Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 3 persen.
Rendahnya tingkat partisipasi angkatan Kerja penyandang disabilitas disebabkan oleh banyak
faktor. Diantaranya, ketersediaan lapangan Kerja bagi penyandang disabilitas yang lebih banyak
di sektor pelayanan, jasa dan ritel dibanding sektor industri, hambatan akan akses informasi
yang belum sepenuhnya inklusif, tingkat pendidikan dan keahlian tenaga Kerja penyandang
disabilitas yang belum memenuhi kebutuhan, hingga hambatan akan ketersediaan akomodasi
dan aksesibilitas di dunia Kerja.
Sementara, dari sisi pendidikan angkatan kerja penyandang disabilitas ini masih didominasi
dengan tingkat pendidikan rendah yaitu sebagian besar penyandang disabilitas berpendidikan
Sekolah Dasar (SD). Tercatat, sebanyak 72,3 persen tamatan atau bahkan tidak pernah/lulus
SD. Sammy
144