Page 89 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 JUNI 2021
P. 89

DAPAT BANTUAN KEMNAKER, KELOMPOK BUDIDAYA IKAN BERTAMBAH

              INFO  NASIONAL  -  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  memberikan  apresiasi  dan  merasa
              senang masyarakat di Tasikmalaya mampu bertahan dengan pengembangan budidaya ikan nila
              dan lobster di masa pandemi Covid-19.

              "Kami senang dan bangga teman-teman telah menunjukan bisa survive di masa pandemi ini
              dengan  memberdayakan  masyarakat  melalui  budidaya  ikan  nila,"  kata  Ida  Fauziyah  saat
              meninjau kelompok budidaya ikan "Nila Fadillah" di Desa Wargakerta, Sukarame, Kabupaten
              Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu, 9 Juni 2021.

              Menteri  Ida  bangga  karena  kelompok  budidaya  ikan  nila  di  Sukarame  terus  mengalami
              peningkatan jumlah anggota. Di awal berdiri, hanya enam orang anggota dengan jumlah 18
              kolam ikan. Selama kurun 2018-2019 tidak mengalami penambahan jumlah anggota.

              Namun,  setelah  kelompok  budidaya  ikan  di  Sukarame  menerima  bantuan  pelatihan  dari  tim
              perikanan BLK Lembang dan program Jaringan Pengaman Sosial (JPS) Tenaga Kerja Mandiri
              (TKM) Kemnaker pada 2020, jumlah anggotanya meningkat.

              "Penambahan anggota kelompok menjadi 26 orang dengan 50 kolam budidaya. Jadi benar-benar
              ada  Fadillah  (keutamaan-red)-nya.  Saya  yakin  lama-lama  bisa  jadi  satu  kampung  kelompok
              budidaya ikan nila di Sukarame," kata Ida Fauziyah.

              Dengan kondisi tersebut, Ida berpesan kepada para anggota kelompok budidaya ikan nila di
              Sukarame tidak cepat berpuas diri. Dia meminta kelompok budidaya ikan nila terus belajar atau
              meningkatkan kapasitas diri. "Saya yakin dan percaya semangat teman di bawah bimbingan
              kades  Wargakerta,  prospek  pengembangan  budidaya  ikan  nila  semakin  baik  ke  depannya,"
              ujarnya.

              Sementara, Kades Wargakerta Nurul Muhtadin mengatakan budidaya ikan nila di wilayahnya
              menambah manfaat dan nilai ekonomi di Desa Wargakerta. Kelompok budidaya inkubasi ikan
              nila  Fadillah  binaan  JPS  TKM  dan  menjadi  pemasok  ikan  yang  dipasarkan  oleh  BUMDes
              Wargakerta. "Sejak 2018 hingga hari ini, budidaya ikan nila Fadillah perkembangannya sangat
              menggembirakan. BUMDes Wargakerta telah menghasilkan PAD sebesar Rp 100 juta," katanya.

              Usai kunjungan ke tempat budidaya ikan nila, Menaker Ida Fauziyah meninjau sentra kelompok
              Tasik  Lobster  (TASTER)  Air  Tawar  di  Kampung  Bantar,  Kelurahan  Bantarsari,  Kecamatan
              Bungursari, Kota Tasikmalaya.

              Menaker  Ida  Fauziyah  menyatakan  salut  sekaligus  memuji  keberhasilan  kelompok  budidaya
              TASTER pimpinan Taufikullah alias Kang Opik yang fokus mengembangkan lobster jenis  Cherax
              Quadricarinatus  atau Red Claw (Capit Merah) sejak 2013. Ini adalah jenis Lobster air tawar
              konsumsi yang teksturnya lebih besar dibanding lobster-lobster air tawar yang lainnya.

              Ida memuji keberhasilan Kang Opik yang mengawali budidaya lobster dari single fighter hingga
              saat ini mencapai 50 kelompok TASTER di wilayah Bungursari. Mulai dari indukan, anakkan,
              hingga tahap konsumsi. "Kelompok TASTER ini menjadi inkubasi bisnis. Ini luar biasa dengan
              pasar dari Tasikmalaya hingga keluar," ujarnya.

              Menaker bersyukur berkat tangan dingin Kang Opik, pengembangan budidaya lobster Cherax
              mampu menyerap tenaga kerja dan banyak melahirkan wirausaha baru. Kang Opik, merupakan
              salah satu warga Tasikmalaya yang menerima program TKM dan diteruskan Kemnaker program
              JPS 2020 akibat pandemi Covid-19. "Kang Opik bersama teman-teman bisa survive. Kita butuh
              Kang Opik-Kang Opik baru. Bukan hanya di Tasikmalaya tapi juga di kabupaten lain," kata Ida.



                                                           88
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94