Page 113 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 113

SINERGI KEMNAKER-BPJS TK, DEWAS BEBERKAN RENCANA KERJA LIMA TAHUN KE
              DEPAN
              JAKARTA - Ketua Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Muhammad Zuhri mengemukakan
              rencana kerja untuk lima tahun ke depan. Menurut dia, rencana kerja itu berisi tiga pilar dan
              enam  lompatan.  Tiga  pilar  yang  dimaksud  Zuhri  yaitu  memastikan  dan  mendorong  semua
              program dan kegiatan dapat meningkatkan dan kemaslahatan.

              Kemudian,  memastikan  penyelenggaraan  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  dilakukan  dengan
              berprinsip tata kelola yang baik sebagaimana termaktub di Perpres 25 Tahun 2020 tentang Tata
              Kelola BPJS Ketenagakerjaan.

              "Memastikan agar pengelolalaan bisa dilakukan dengan pendekatan-pendekatan yang sehat dan
              normal," papar dia.

              Sementara itu, Zuhri menyebut, enam lompatan rencana kerja Dewas BPJS Ketenagakerjaan
              meliputi mendorong peningkatan kepesertaan yang berbasis sinkronisasi data.

              Kemudian, kata dia, mendorong terus perbaikan layanan dengan pendekatan strategis, efisiensi,
              dan dukungan IT.

              "Memperhatikan risiko operasional dan investasi yang mempengaruhi kesejahteraan keuangan
              program BPJS Ketenagakerjaan," ucap dia.

              Dia pun mendorong pemenuhan standar pelaksanaan operasional BPJS Ketenagakerjaan sesuai
              dengan tata kelola yang baik dan performance yang baik.

              "Kami juga menindaklanjuti rekomendasi baik itu dari internal maupun eksternal dan mendorong
              agar percepatan penyelesaian gap atau jarak regulasi dengan implementasi operasional," ujar
              Muhammad Zuhri.

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah,  meminta  percepatan  integrasi  data  Sistem  Informasi
              Ketenagakerjaan (Sisnaker) dengan BPJS Ketenagakerjaan untuk menjalankan program Jaminan
              Kehilangan Pekerjaan (JKP).

              "Kami harus pastikan program JPK tepat sasaran. Oleh karena itu, integrasi data dibutuhkan
              sebab salah satu syarat penerima program JKP adalah pekerja yang terdaftar sebagai peserta
              BPJS Ketenagakerjaan," kata Ida Fauziah saat menerima audiensi Dewan Pengawas dan Direksi
              BPJS Ketenagakerjaan di kantor Kemnaker, Selasa (23/3).

              Dia mengatakan, dengan adanya integrasi data, pemerintah segera menggulirkan program JKP
              melalui  BPJS  Ketenagakerjaan.  Nantinya,  sambung  dia,  manfaat  JKP  akan  diberikan  kepada
              pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Adapun bentuk penerima manfaat program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja,
              dan pelatihan kerja," ujar Menaker.
              Dalam kesempatan ini Ida Fauziah juga menjabarkan berbagai hal untuk mengoptimalkan sinergi
              Kemnaker dan BPJS Ketenagakerjaan.

              Pertama,  kata  dia,  integrasi  data  kepesertaan  BPJS  Ketenagakerjaan  dan  Kemnaker  dalam
              implementasi Program JKP dan operasional sistem informasi pasar kerja.

              Kedua,  ujar  Politikus  PKB  itu,  BPJS  Ketenagakerjaan  wajib  melaporkan  perkembangan  dan
              dinamika  pengelolaan  program  jaminan  sosial  secara  periodik  bulanan  (monthly)  kepada
              Kemnaker.


                                                           112
   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117   118