Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 17

Ketenagakerjaan," kata Menaker, Ida Fauziyah saat menerima audiensi Dewan Pengawas dan
              Direksi BPJS Ketenagakerjaan, di kantor Kemnaker, Selasa (23/3).
              Menaker mengatakan dengan adanya integrasi data, pemerintah segera menggulirkan program
              JKP melalui BPJS Ketenagakerjaan.

              Nantinya, manfaat JKP akan diberikan kepada pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
              (PHK).

              “Adapun bentuk penerima manfaat program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja,
              dan pelatihan kerja," jelasnya.

              Optimalisasi Sinergi

              Lebih jauh, Menaker menjabarkan berbagai hal untuk mengoptimalkan sinergi Kemnaker dan
              BPJS Ketenagakerjaan.

              Pertama, integrasi data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan dan Kemnaker dalam implementasi
              program JKP dan operasional sistem informasi pasar kerja di Kemnaker.

              Kedua,  BPJS  Ketenagakerjaan  wajib  melaporkan  perkembangan  dan  dinamika  pengelolaan
              program jaminan sosial secara periodik bulanan (monthly) kepada Kemnaker.

              Ketiga,  dalam  rangka  perluasan  dan  pembinaan  kepesertaan  serta  penegakan  hukum,  perlu
              dilakukan kembali Koordinasi Fungsional (KF) antara BPJS Ketenagakerjaan dan Kemnaker.

              "KF harus dimulai dari tingkat pusat sampai ke daerah yang melibatkan mediator, pengawas,
              pengantar kerja, wasrik BPJS, dan dinas daerah," imbuhnya.

              Keempat, kerja sama BPJS Ketenagakerjaan dan Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker) baik
              dalam bidang akademis maupun nonakademis.
              Kelima, kepesertaan dan manfaat bagi pekerja migran Indonesia (PMI) perlu ditingkatkan dan
              diatur pelaksaannya di luar negeri (negara lain).

              Ketua  Dewan  Pengawas  (Dewas)  BPJS  Ketenagakerjaan,  Muhammad  Zuhri  mengemukakan
              rencana kerja pihaknya untuk lima tahun ke depan.

              Rencana kerja itu berisi tiga pilar yaitu memastikan peningkatan dan kemaslahatan program,
              tata  kelola  penyelenggaraan  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  yang  baik  sesuai  regulasi,  dan
              memastikan penggunaan pendekatan yang sehat dan normal dalam pengelolaannya.

              Selain  itu,  kata  dia,  ada  enam  lompatan  BPJS  Ketenagakerjaam  ke  depan.  Enam  lompatan
              rencana kerja Dewas BPJS Ketenagakerjaan meliputi peningkatan kepesertaan yang berbasis
              sinkronisasi data, mendorong terus perbaikan layanan dengan pendekatan strategis, efisiensi,
              dan  dukungan  IT,  memperhatikan  risiko  operasional,  dan  investasi  yang  mempengaruhi
              kesejahteraan keuangan program BPJS Ketenagakerjaan. ruf/N-3

















                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22