Page 44 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 44

KEMNAKER FOKUS MEMPERHATIKAN MASALAH PSIKOLOGIS DAN MENTAL
              PEKERJA MIGRAN INDONESIA
              JAKARTA  -  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  terus  memberikan  perhatian  serius
              terhadap kondisi piskologis dan kesehatan mental pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan
              berangkat ke negara penempatan.

              Hal  tersebut  sesuai  amanat  Pasal  13  Undang-Undang  (UU)  Nomor  18  Tahun  2017  tentang
              Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI), sebagai salah satu dokumen bagi calon PMI.

              Direktur Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker Eva Trisiana
              mengatakan bahwa salah satu pengaturan lebih teknis penempatan dan pelindungan pekerja
              migran adalah Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan
              Psikologi Calon Tenaga Kerja Indonesia.

              "Pengaturan khusus ini maknanya adalah kondisi psikologi dianggap sebagai hal penting bagi
              calon pekerja migran Indonesia dalam pelaksanaan tugasnya," ujar Eva dalam seminar bertajuk
              'Kegiatan Intervensi Psikologis untuk CPMI' di Jakarta, Selasa (23/3).

              Eva  menjelaskan  upaya  pemerintah  membekali  PMI  dengan  keterampilan  yang  menunjang
              pekerjaan telah dilakukan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

              "Namun hal yang terkait dengan kondisi psikologis dan kesehatan mental PMI masih menjadi
              fokus perhatian," katanya.
              Eva mengakui bahwa penerapannya masih belum optimal. Menurutnya, ketidaksiapan kondisi
              psikologi dapat mengarah menjadi ancaman stres dan gangguan psikologis bagi PMI.

              Baik terkait dengan situasi kerja, perbedaan budaya dan situasi negara tempat bekerja, serta
              kecemasan yang timbul dari keluarga yang ditinggalkan.

              "Hal  ini  pada  gilirannya  dapat  juga  berdampak  kepada  kenyamanan  dan  kesiagaan  bekerja
              selama di negara tujuan penempatan," ujarnya.

              Eva menambahkan pihaknya secara khusus memberikan apresiasi kesediaan BLK dan Lembaga
              Pelatihan Kerja (LPK) dan seluruh CPMI yang berpartisipasi di acara seminar ini.

              Kemnaker, lanjut Eva, menyambut positif langkah Universitas Mercu Buana menggelar seminar
              bertema "Intervensi Psikologis untuk Calon Pekerja Migran Indonesia".

              Menurut Eva, kegiatan seminar ini juga sebagai soft reminder kepada Kemnaker selaku pembuat
              kebijakan dalam tata kelola penempatan PMI.

              Seminar ini juga sekaligus sebagai kesempatan untuk menguji coba model, pola, pendekatan,
              dan/atau teori yang sesuai untuk konteks PMI.
              "Hasil dari kegiatan ini tentunya dapat memberikan gambaran dan rekomendasi, " ujar Eva.

              Dia berharap ke depan kegiatan serupa bisa lebih lebih fokus kepada segmen CPMI atau negara
              tujuan  penempatan  tertentu,  untuk  dapat  menggambarkan  apakah  terdapat  perbedaan
              treatment signifikan terkait dengan intervensi psikologis.

              "Ke depannya lagi, kami sungguh berharap upaya-upaya ini dapat memberikan kontribusi konkrit
              dalam mewujudkan tata kelola penempatan pekerja migran Indonesia, sesuai kondisi ideal yang
              diharapkan dalam peraturan perundang-undangan," pungkas Eva.



                                                           43
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49