Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 48

KOMBATAN TUNTUT KEJARI PURWOKERTO USUT TUNTAS KASUS JPS KEMNAKER

              Purwokerto - Sekitar 30 warga yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Banyumas Tegakkan
              Keadilan (Kombatan) menggelar aksi damai menuntut Kejaksaan Negeri Purwokerto mengusut
              tuntas kasus dugaan korupsi dana jaring pengaman sosial (JPS) Kementerian Ketenagakerjaan.

              Aksi  damai  yang  digelar  di  halaman  Kantor  Kejari  Purwokerto,  Kabupaten  Banyumas,  Jawa
              Tengah, Selasa siang, diisi dengan teatrikal yang menggambarkan seorang wanita berhijab yang
              mereka sebut sebagai "Bunda Melon".

              Selain  itu,  terdapat  pula  sejumlah  wanita  berkerudung  yang  direpresentasikan  sebagai  48
              kelompok  yang  dijanjikan  menerima  bantuan  JPS  Kemnaker.  Dalam  hal  ini,  program  JPS
              Kemnaker tersebut diberikan kepada kelompok masyarakat terdampak COVID-19 sebagai upaya
              pemberdayaan.

              Saat ditemui wartawan, Koordinator Kombatan Taufik Hidayat mengatakan bahwa aksi damai
              tersebut merupakan bentuk dukungan kepada Kejari Purwokerto untuk nengusut dalang utama
              di balik kasus dugaan korupsi dana JPS Kemnaker tersebut.

              Menurut  dia,  "Bunda  Melon"  yang  digambarkan  dalam  teatrikal  tersebut  merupakan  orang
              berpengaruh di Banyumas, punya jabatan, dan memiliki akses ke Kemnaker yang menfasilitasi
              turunnya dana JPS.

              "Sementara  beberapa  wanita  berkerudung  merepresentasikan  48  kelompok  yang  dijanjikan
              mendapat  bantuan.  Mereka  kebanyakan  adalah  kelompok  perempuan  yang  diberikan  janji
              mendapat bantuan Rp40 juta tetapi belum sampai kelompok sudah diminta," katanya.

              Oleh karena itu, kata dia, banyak anggota kelompok yang mempertanyakan kenapa mereka tidak
              menerima dana bantuan tersebut.
              Lebih lanjut, Taufik mengatakan bahwa penetapan tersangka kasus dugaan korupsi tersebut
              seharusnya tidak hanya berhenti pada AM dan MT saja.

              Menurut dia, dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejari Purwokerto tersebut
              memiliki  kedekatan  dengan  seorang  perempuan  yang  menjadi  anggota  DPR  RI  dari  Daerah
              Pemilihan Jawa Tengah VIII (Banyumas dan Cilacap).

              Dalam hal ini, kata dia, akses dana bantuan dari Kemnaker tersebut dapat turun, salah satunya
              melalui jalur anggota legislatif.

              "Partainya sama dengan pelaku MT," katanya.

              Ia  mengatakan  kasus  dugaan  korupsi  dana  JPS  Kemnaker  tersebut  melibatkan  sosok  yang
              disebut "Bunda Melon" dan pihaknya mengecam para individu atau kelompok yang melakukan
              tindakan  tidak  terpuji  dengan  menyelewengkan  dana  bantuan  bagi  warga  yang  terdampak
              COVID-19.
              Selain itu, kata dia, Kombatan mendukung Kejari Purwokerto untuk menindak tegas terhadap
              siapa saja yang menyelewengkan dana bantuan sosial dalam rangka supremasi hukum.

              "Kami meminta Kejari Purwokerto agar menjunjung profesionalitas dan tidak terpengaruh pihak
              lain," katanya.

              Sementara  itu,  Kepala  Kejari  Purwokerto  Sunarwan  memberikan  apresiasi  atas  dukungan
              masyarakat dalam perkara tersebut dan pihaknya akan bekerja secara profesional.




                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53