Page 51 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 51

KEMNAKER FOKUS PERHATIKAN PSIKOLOGIS DAN MENTAL PEKERJA MIGRAN

              JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus memberikan perhatian secara serius
              terhadap kondisi piskologis dan kesehatan mental Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang akan
              berangkat ke negara penempatan. Hal tersebut sesuai amanah Pasal 13 Undang-Undang (UU)
              Nomor 18 Tahun 2017 tentang Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) sebagai salah
              satu dokumen bagi Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI).

              Direktur Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker, Eva Trisiana,
              mengatakan bahwa salah satu pengaturan lebih teknis penempatan dan pelindungan pekerja
              migran adalah Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan
              Psikologi Calon Tenaga Kerja Indonesia.

              "Pengaturan khusus ini maknanya adalah kondisi psikologi dianggap sebagai hal penting bagi
              Calon Pekerja Migran Indonesia dalam pelaksanaan tugasnya," ujar Direktur Eva Trisiana dalam
              seminar bertajuk 'Kegiatan Intervensi Psikologis untuk CPMI' di Jakarta, Selasa (23/3/2021).
              Ditegaskan Direktur Eva Trisiana, upaya pemerintah untuk membekali PMI dengan keterampilan
              yang menunjang pekerjaan telah dilakukan melalui Balai Latihan Kerja (BLK). "Namun hal yang
              terkait dengan kondisi psikologis dan kesehatan mental PMI masih menjadi fokus perhatian,"
              katanya.
              Namun demikian, Direktur Eva Trisiana mengakui bahwa penerapannya masih belum optimal.
              Ketidaksiapan kondisi psikologi dapat mengarah menjadi ancaman stres dan gangguan psikologis
              bagi PMI. Baik terkait dengan situasi kerja, perbedaan budaya dan situasi negara tempat bekerja,
              serta kecemasan yang timbul dari keluarga yang ditinggalkan. "Hal ini pada gilirannya dapat juga
              berdampak kepada kenyamanan dan kesiagaan bekerja selama di negara tujuan penempatan,"
              ujarnya.

              Direktur Eva Trisiana menambahkan, pihaknya secara khusus,memberikan apresiasi kesediaan
              BLK dan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan seluruh CPMI yang berpartisipasi di acara seminar
              ini. Kemnaker lanjut Eva Trisiana menyambut positif langkah Universitas Mercu Buana menggelar
              seminar  bertema  "Intervensi  Psikologis  untuk  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia."  Menurutnya
              kegiatan seminar ini juga sebagai soft reminder kepada Kemnaker selaku pembuat kebijakan
              dalam  tata  kelola  penempatan  PMI.  Seminar  ini  juga  sekaligus  sebagai  kesempatan  untuk
              menguji coba model, pola, pendekatan, dan/atau teori yang sesuai untuk konteks PMI. Hasil dari
              kegiatan ini tentunya dapat memberikan gambaran dan rekomendasi, " tuturnya.

              Ia berharap ke depan kegiatan serupa bisa lebih lebih fokus kepada segmen CPMI tertentu atau
              negara tujuan penempatan tertentu, untuk dapat menggambarkan apakah terdapat perbedaan
              treatment signifikan terkait dengan intervensi psikologis.

              "Ke depannya lagi, kami sungguh berharap upaya-upaya ini dapat memberikan kontribusi konkrit
              dalam mewujudkan tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia, sesuai kondisi ideal yang
              diharapkan dalam peraturan perundang-undangan," katanya. CM (atk).















                                                           50
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56