Page 55 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 55

dianggap  sebagai  hal  penting  bagi  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia  dalam  pelaksanaan
              tugasnya," ujar Eva dalam keterangan tertulis, Selasa (23/3/2021).


              SEBELUM PEKERJA MIGRAN BERANGKAT, KEMNAKER CEK KONDISI PSIKOLOGIS

              Direktur Perlindungan Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PPTKLN) Kemnaker, Eva Trisiana,
              mengatakan bahwa salah satu pengaturan teknis penempatan dan pelindungan pekerja migran
              adalah Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2011 tentang Pemeriksaan Kesehatan dan Psikologi
              Calon Tenaga Kerja Indonesia.

              "Pengaturan khusus ini maknanya adalah kondisi psikologi dianggap sebagai hal penting bagi
              Calon  Pekerja  Migran  Indonesia  dalam  pelaksanaan  tugasnya,"  ujar  Eva  dalam  keterangan
              tertulis, Selasa (23/3/2021).
              Dalam  seminar  bertajuk  'Kegiatan  Intervensi  Psikologis  untuk  CPMI'  di  Jakarta,  Eva  pun
              menegaskan  pemerintah  telah  berupaya  untuk  membekali  PMI  dengan  keterampilan  yang
              menunjang pekerjaan melalui Balai Latihan Kerja (BLK).

              "Namun hal yang terkait dengan kondisi psikologis dan kesehatan mental PMI masih menjadi
              fokus perhatian," katanya.

              Kendati demikian, Eva mengaku bahwa penerapan intervensi psikologi ini masih belum optimal.
              Ia menjelaskan, ketidaksiapan kondisi psikologi dapat menjadi ancaman stres dan gangguan
              psikologis  bagi PMI.  Baik  terkait  dengan  situasi  kerja,  perbedaan budaya  dan  situasi  negara
              tempat bekerja, serta kecemasan yang timbul dari keluarga yang ditinggalkan.

              "Hal  ini  pada  gilirannya  dapat  juga  berdampak  kepada  kenyamanan  dan  kesiagaan  bekerja
              selama di negara tujuan penempatan," pungkasnya.

              Selain  itu,  Eva  menyampaikan  pihaknya  turut  mengapresiasi  kesediaan  BLK  dan  Lembaga
              Pelatihan Kerja (LPK) serta seluruh CPMI yang berpartisipasi di acara seminar ini. Tak hanya itu,
              lanjutnya, Kemnaker juga menyambut positif langkah Universitas Mercu Buana yang menggelar
              seminar  bertema  "Intervensi  Psikologis  untuk  Calon  Pekerja  Migran  Indonesia."  Eva  menilai
              kegiatan  seminar  ini  merupakan  soft  reminder  kepada  Kemnaker  selaku  pembuat  kebijakan
              dalam tata kelola penempatan PMI.

              "Seminar ini juga sekaligus sebagai kesempatan untuk menguji coba model, pola, pendekatan,
              dan/atau teori yang sesuai untuk konteks PMI. Hasil dari kegiatan ini tentunya dapat memberikan
              gambaran dan rekomendasi, " ujar Eva.

              Ia berharap ke depannya kegiatan serupa dapat lebih difokuskan pada segmen CPMI tertentu
              atau negara tujuan penempatan tertentu. Tujuannya, agar dapat menggambarkan perbedaan
              treatment yang signifikan terkait dengan intervensi psikologis.

              "Ke  depannya  lagi,  kami  sungguh  berharap  upaya-upaya  ini  dapat  memberikan  kontribusi
              konkret dalam mewujudkan tata kelola penempatan Pekerja Migran Indonesia, sesuai kondisi
              ideal yang diharapkan dalam peraturan perundang-undangan," ujarnya (mul/mpr).










                                                           54
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60