Page 58 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 58

GULIRKAN PROGRAM JKP, MENAKER PAPARKAN MANFAAT YANG AKAN DITERIMA
              PEKERJA
              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan,  pemerintah  akan  segera
              menggulirkan  program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP)  kepada  pekerja  yang  terkena
              pemutusan hubungan kerja (PHK).

              "Adapun bentuk penerima manfaat program JKP berupa uang tunai, akses informasi pasar kerja,
              dan pelatihan kerja," katanya, seperti dalam keterangan yang Kompas.com, Selasa (23/3/2021).

              Untuk menjalankan program tersebut, Ida meminta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS)
              Ketenagakerjaan  (BP  Jamsostek)  agar  mempercepat  integrasi  data  sistem  informasi
              ketenagakerjaan (Sisnaker).

              Pasalnya, salah satu syarat penerima program JKP adalah pekerja yang terdaftar sebagai peserta
              BP Jamsostek.

              "Kami harus pastikan program JKP tepat sasaran. Oleh karena itu, integrasi data dibutuhkan,"
              ujar Ida.

              Pernyataan  tersebut  ia sampaikan  saat  menerima  audiensi  Dewan  Pengawas  dan  Direksi  BP
              Jamsostek di kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), Selasa.

              Dalam kesempatan tersebut, Ida turut menjabarkan berbagai hal untuk mengoptimalkan sinergi
              Kemnaker dan BP Jamsostek.

              Pertama, integrasi data kepesertaan BP Jamsostek dan Kemnaker dalam implementasi program
              JKP serta operasional sistem informasi pasar kerja (SIPK) di Kemnaker.

              "Kedua,  BP  Jamsostek  wajib  melaporkan  perkembangan  dan  dinamika  pengelolaan  program
              jaminan sosial secara periodik bulanan (monthly) kepada Kemnaker," jelas Ida.

              Ketiga, sambung dia, koordinasi fungsional (KF) antara BP Jamsostek dan Kemnaker dari tingkat
              pusat  sampai  ke  daerah  perlu  dilakukan  kembali  dalam  rangka  perluasan  dan  pembinaan
              kepesertaan serta penegakan hukum.

              Adapun pihak yang dilibatkan dalam KF tersebut, di antaranya mediator, pengawas, pengantar
              kerja, pengawasan dan pemeriksaan (Wasrik) BPJS, dan dinas daerah.

              "Keempat, kerja sama BP Jamsostek dan Politeknik Ketenagakerjaan (Polteknaker), baik dalam
              bidang akademis maupun non-akademis," imbuh Ida.

              Penjabaran  kelima  adalah  meningkatkan  kepesertaan  dan  manfaat  bagi  pekerja  migran
              Indonesia (PMI), serta mengatur pelaksanaannya di luar negeri (negara lain).

              Pada  kesempatan  yang  sama,  Ketua  Dewan  Pengawas  BP  Jamsostek  Muhammad  Zuhri
              mengatakan,  rencana  kerja  pihaknya  untuk  lima  tahun  ke  depan  berisi  tiga  pilar  dan  enam
              lompatan.

              Tiga pilar yang dimaksud Zuhri, pertama adalah memastikan dan mendorong semua program
              serta kegiatan dapat meningkatkan dan kemaslahatan.

              Kedua,  memastikan  penyelenggaraan  jaminan  sosial  ketenagakerjaan  dilakukan  dengan
              berprinsip tata kelola yang baik. Hal ini sebagaimana termaktub di Peraturan Presiden (Perpres)
              Nomor 25 Tahun 2020 tentang tata kelola BP Jamsostek.




                                                           57
   53   54   55   56   57   58   59   60   61   62   63