Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 24 MARET 2021
P. 61
Potensi pertama, kata dia, ILO bisa mendorong kontribusi terhadap sistem pembangunan PBB
atau UN Development System. Ini berguna agar PBB bisa mencapai dukungan yang koheren dan
konkret untuk pembangunan berkelanjutan.
"Hal ini disesuaikan dengan rencana dan strategi pembangunan nasional masing-masing negara
anggota," kata Retno dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/3/2021).
Potensi kedua berkaitan dengan restrukturisasi pembangunan PBB di tingkat regional
berdasarkan wilayah. Dengan demikian, ILO bisa memperkuat hubungan dan kolaborasi dengan
komisi ekonomi dan organisasi regional yang relevan dalam menangani isu-isu spesifik kawasan.
"Ketiga, ILO harus bisa meningkatkan perannya dalam menjalani konstituen tripartite ILO
dengan UN Development System," imbuhnya.
Adapun potensi keempat adalah keterlibatan ILO untuk menemukan cara inovatif dalam
mengatasi tantangan pelaksanaan reformasi PBB.
"Penting untuk menilai potensi atas dampak dan pelajaran yang didapat dari pandemic Covid-19
terhadap reformasi PBB. Cara ini berguna untuk mengevaluasi kinerja UN Development System
setelah reformasi dan selama masa krisis," jelasnya.
Pernyataan tersebut disampaikan Retno saat membacakan draft Asia Pasifik/Asia Pacific Group
(ASPAG) secara virtual dalam pertemuan Governing Body (GB) International Labour Organization
(ILO) sesi ke-341 yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss, Senin (22/3/2021) waktu setempat.
Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mewakili negara-negara kawasan ASPAG menyampaikan
dukungan terhadap reformasi PBB.
Bentuk dukungan itu salah satunya adalah mendorong dialog sosial dan tripartisme agar menjadi
bagian dari sistem pembangunan PBB.
"Ini menjadi kesempatan baik bagi ILO untuk mempromosikan dialog sosial dan tripartisme ke
dalam United Nations Development System," bunyi pernyataan Retno yang disampaikannya
secara daring dari Jakarta, Senin.
Sebagai informasi, GB ILO merupakan badan eksekutif ILO yang membuat keputusan atas
berbagai agenda kerja ILO. Badan ini memiliki tugas untuk memutuskan kebijakan, anggaran,
dan program-program ILO.
Indonesia sendiri telah menjadi anggota GB ILO selama tiga periode sejak tahun 2011.
Dalam sidang GB ILO ke-341 terkait perkembangan reformasi PBB, Indonesia kembali dipercaya
menyampaikan pernyataan mewakili negara-negara kawasan ASPAG.
Anggota GB ILO terdiri dari unsur pemerintah yang berasal dari 56 negara yang meliputi anggota
reguler dan anggota deputi berdasarkan keterwakilan kawasan.
Dalam agenda ini, Indonesia bersama Brunei Darussalam dan Malaysia terpilih sebagai anggota
untuk mewakili kawasan Asia Pasifik, khususnya kawasan Asia Pasifik.
.
60

