Page 143 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 143
Meskipun begitu, realisasi penyaluran BSU ini masih sangat rendah sekali. Pada termin kedua,
batch I dan II ini baru ada 1,5 juta yang menerima subsidi gaji dari 4,89 juta pekerja yang
seharusnya menerima.
Jumlah anggaran yang belum disalurkan pun masih cukup besar. Dari anggaran yang seharusnya
adalah Rp5,8 triliun, yang baru disalurkan adalah sebesar Rp1,8 triliun.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, kepada masyarakat yang belum menerima
subsidi gaji atau upah untuk bersabar. Karena penyaluran subsidi gaji membutuhkan proses yang
tidak sebentar.
Apalagi, jumlah uang yang disalurkan cukup besar. Ditambah, jumlah penerima setiap batchnya
juga cukup banyak sehingga membutuhkan waktu untuk menyalurkan ke setiap rekening.
"Saya mohon agar para pekerja buruh bersabar karena jumlah dana yang harus ditransfer Bank
Penyalur ke masing-masing rekening penerima cukup besar, baik yang rekeningnya Bank
Himbara maupun yang rekeningnya Bank Swasta," ujarnya melalui keterangan tertulis, Selasa
(17/11/2020).
Sementara bagi mereka yang belum menerima subsidi gaji pada termin pertama lalu diminta
untuk melapor kepada BPJS Ketenagakerjaan untuk disesuaikan datanya. Mengingat sumber
data penerima subsidi gaji berasal dari BPJS Ketenagakerjaan.
“Karena sumber datanya dari BPJS Ketenagakerjaan, sehingga penyelesaian data ini harus
dikoordinasikan dengan mereka juga. Barulah nanti BPJS Ketenagakerjaan akan menyampaikan
koreksi kepada Kemnaker,” jelasnya.
Sebagai gambaran, pada termin pertama, Kemnaker telah menyalurkan subsidi gaji/upah kepada
12.252.668 pekerja atau buruh. Angka tersebut setara dengan 98,78% dari target penyaluran
sebanyak 12.403.896 penerima.
Sejumlah calon penerima belum dapat menerima bantuan subsidi gaji upah karena adanya
beberapa kendala seperti duplikasi rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, rekening
tidak valid atau rekening yang telah dibekukan.
“Selain itu, terdapat rekening yang tidak sesuai NIK dan rekening yang tidak terdaftar di kliring.
Jumlahnya rekening bermasalah ini mencapai 151 ribu rekening,” jelas Menaker Ida.
142