Page 178 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 178
BLT SUBSIDI GAJI TERMIN I MASIH ADA YANG BELUM CAIR, KOK BISA?
Kementerian Ketenagakerjaan sudah mulai menyalurkan subsidi gaji termin kedua sejak
beberapa hari yang lalu. Bahkan, saat ini penyaluran subsidi gaji sudah memasuki termin kedua,
batch atau tahap ketiga penyaluran subsidi gaji atau upah.
Namun ternyata, tidak semua penyaluran subsidi gaji atau upah termin pertama sudah menerima
semua. Karena masih ada beberapa pekerja yang berada didata Kementerian Ketenagakerjaan
yang belum menerima bantuan tersebut.
Sebagai gambaran, penyaluran subsidi gaji atau upah termin pertama, Kemnaker telah
menyalurkan subsidi gaji atau upah kepada 12.252.668 pekerja atau buruh. Angka tersebut
setara dengan 98,78 persen dari target penyaluran sebanyak 12.403.896 penerima.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, sejumlah calon penerima belum dapat
menerima bantuan subsidi gaji atau upah karena adanya beberapa kendala. Seperti misalnya
duplikasi rekening, rekening sudah tutup, rekening pasif, rekening tidak valid atau rekening yang
telah dibekukan.
"Selain itu, terdapat rekening yang tidak sesuai NIK dan rekening yang tidak terdaftar di kliring.
Jumlahnya rekening bermasalah ini mencapai 151 ribu rekening," ujarnya melalui keterangan
tertulis,
Menaker berharap masyarakat yang merasa berhak mendapat subsidi gaji atau upah namun
masih terkendala, untuk segera berkomunikasi dengan manajemen perusahaan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Sehingga datanya dapat diperbaiki.
"Karena sumber datanya dari BPJS Ketenagakerjaan, sehingga penyelesaian data ini harus
dikoordinasikan dengan mereka juga. Barulah nanti BPJS Ketenagakerjaan akan menyampaikan
koreksi kepada Kemnaker,” kata Menaker.
Menurut Ida, bantuan pemerintah berupa subsidi gaji atau upah adalah salah satu program
percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Subsidi ini diberikan kepada pekerja yang
memenuhi syarat yaitu WNI; pekerja penerima upah tercatat sebagai peserta aktif BPJS
Ketenagakerjaan per 30 Juni 2020, upah di bawah Rp5 juta dan memiliki rekening aktif.
“Percepatan penyaluran ini sebagai ikhtiar pemerintah untuk membantu daya beli pekerja/buruh
yang terdampak pandemi Covid-19” jelasnya.
177