Page 53 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 NOVEMBER 2020
P. 53

OGAH GUGAT KE MK, KASBI DESAK JOKOWI TEKEN PERPPU UU CIPTAKER

              Ketua  Umum  Kongres  Aliansi  Serikat  Buruh  Indonesia  (KASBI),  Nining  Elitos  mengatakan
              pihaknya tak bakal mengajukan judicial review (uji materi) Undang-Undang Nomor 11 tentang
              Cipta Kerja (UU Ciptaker).

              Nining  mengaku  akan  terus  menggelar  aksi  demonstrasi  mendesak  Jokowi  menerbitkan
              peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perppu) untuk mencabut UU Ciptaker.

              "Aksi  hari  ini  kami  tidak  menuntut  judicial  review  tapi  kami  mendesak  kepada  pemerintah
              mengeluarkan Perppu di mana UU sejak dari awal tidak dikehendaki oleh rakyat," kata Nining di
              sela-sela aksi buruh di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (17/11).

              Nining mengatakan pihaknya juga enggan bertemu dengan DPR yang sejak awal diam-diam
              mengecahkan UU Ciptaker pada 5 Oktober lalu. Ia pun menegaskan sikap politik buruh yang tak
              percaya partai politik dan seluruh elite politik.

              "Kami tidak ada upaya untuk bertemu dengan DPR, tapi kami menegaskan bahwa sikap politik
              kami adalah kami tidak percaya dengan partai politik, elit politik, termasuk kekuasaan hari ini,"
              katanya.

              Nining menyebut sejumlah elemen buruh yang tergabung dalam Gerakan Buruh Bersama Rakyat
              (Gebrak) secara serempak melakukan aksi di sejumlah daerah. Aksi berlangsung di Jawa Tengah,
              Jawa Timur, Sulawesi, dan Sumatera.
              Lebih lanjut, Nining mengatakan bertepatan dengan Hari Pelajaran Internasional, buruh bersama
              mahasiswa dan pelajar bakal menyambangi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Massa
              aksi juga meminta pemerintah menggratiskan pendidikan di tengah pandemi Covid-19.

              Menurut Nining, para orang tua murid saat ini telah terkena dampak pandemi Covid-19. Namun,
              alih-alih  membantu  ekonomi  masyarakat, pemerintah  justru  mengesahkan  UU  Ciptaker  yang
              mengancam ekonomi mereka.

              "Sebagian  besar  mereka  adalah  kaum  buruh,  tani  dan  masyarakat  sipil  lainya  sehingga  kita
              mendesak pendidikan gratis di masa pandemi untuk kepentingan rakyat dan bangsa Indonesia,"
              ujarnya.

              Sebelumnya, sejumlah pihak telah mengajukan uji materi UU Ciptaker ke Mahkamah Konstitusi
              (MK). Namun, beberapa buruh meragukan independensi hakim MK setelah mendapat bintang
              mahaputra dari Presiden Joko Widodo.

              "Kami turun untuk mengajukan uji materil dan formil. Jangan sampai Bintang Mahaputra dari
              presiden, Hakim MK jadi galau. MK harus independen dalam menguji undang-undang secara
              profesional, proporsional," kata Ketua Umum FSP TSK SPSI Roy Jinto.

              Sementara  juru  bicara  MK,  Fajar  Laksono  mengklaim  enam  hakim  MK  tak  akan  bias  dalam
              menangani suatu perkara meski para hakim itu baru saja mendapatkan penghargaan dari Jokowi.

              "Insyaallah  tidak  akan  mempengaruhi  sikap  dan  pikiran  Hakim  Konstitusi  dalam  mengadili
              perkara," kata Fajar.

              (thr/fra) window.







                                                           52
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58