Page 104 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2020
P. 104
ancaman itu berkaitan dengan permasalahan ketenagakerjaan dan ekonomi Indonesia secara
keseluruhan, yang bisa diatasi oleh UU Cipta Kerja.
"Empat masalah itu adalah lapangan kerja jelas akan pindah ke negara yang lebih kompetitif,
kemudian daya saing pekerja kita akan relatif lebih rendah, lalu penduduk yang menganggur
juga akan sangat banyak, dan Indonesia akan terus berada dalam middle income trap," kata
Samsul dalam diskusi bertajuk Solusi Bangkitkan Ekonomi di Pantura Pascapandemi, Selasa
(1/9/2020).
Menurut dia, ada tujuan besar yang perlu dicapai Indonesia pada tahun 2045 dan ini harus
dilakukan dengan langkah-langkah kecil yang strategis. Regulasi dan perizinan harus
diharmonisasi dan disimplifikasi. Investasi yang berkualitas juga harus diciptakan beriringan
dengan penciptaan lapangan kerja berkualitas dan kesejahteraan pekerja yang berkelanjutan.
"Ini harus dicapai pada 2024. Kalau regulasi yang ada tidak sederhana dan tidak mendukung
pengembangan dunia usaha, akan berdampak terhadap pengembangan ekonomi ke depannya,"
kata Samsul.
Perubahan perspektif investor dalam memilah target investasi setelah Covid-19, kata dia, juga
harus direspons dengan tepat. Regulasi untuk mempermudah investasi masuk adalah magnet
yang diperlukan untuk menarik investasi kembali masuk ke Indonesia.
"Pola tata kerja perusahaan dan perilaku masyarakat juga harus diawasi setelah Covid-19. Dunia
semakin berkembang dan saling sodok, kalau kita tidak siap dan masih bicara soal regulasi yang
bertele-tele, kita pasti akan ketinggalan," kata Samsul.
Sampai saat ini, pemerintah dan DPR masih melakukan pembahasan mengenai beleid RUU Cipta
Kerja. Berbagai masukan dari elemen-elemen seperti serikat pekerja dan pengusaha juga coba
terus diakomodasi agar RUU ini bisa segera disahkan dan efeknya bisa terasa segera setelah
pandemi Covid-19 berakhir.
Editor : Harso Kurniawan (harso@investor.co.id).
103

