Page 18 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 SEPTEMBER 2020
P. 18

Bisa  dibayangkan  jika  kita  melakukan  perubahan  sebanyak  74  undang-undang,  pasti  biaya
              legislasinya akan sangat besar sekali.
              Efisiensi waktu juga sangat diakomodir melalui penerapan sistem omnibus law RUU Cipta Kerja.
              Mengingat  masih  cukup  banyak  kekurangan  dari  undang-undang  terkait  kemudahan  dalam
              membuat usaha di Indonesia saat ini.

              Perlu kita ketahui bahwa omnibus law sendiri sebenarnya sudah banyak sekali diterapkan di
              negara-negara dengan sistem hukum Common Law. Utamanya untuk meningkatkan iklim dan
              daya saing investasi.

              Selama pandemi krisis ekonomi dialami hampir semua negara. Prof. Wihana Kirana Jaya seleku
              Guru Besar FEBUGM mengatakan bahwa Omnibus Law RUU Cipta Kerja merupakan salah satu
              paradigma baru dalam menghadapi krisis.

              Wihana  mengatakan,  kita  harus  mengakui  bahwa  di  masa  pandemi  ini  kita  perlu  mencari
              paradigma baru. Pemikirannya tidak bisa seperti di masa normal, harus di massa krisis juga.

              Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang ada saat ini merupakan upaya pemerintah untuk memulai
              lebih awal, sebelum kondisi normal kita harus menarik perhatian dan investasi - investasi baru.

              Dirinya menilai, permasalahan pelik soal investasi yang di-hadapi Indonesia seperti tumpang
              tindihnya regulasi serta birokrasi yang kerap menyebabkan bottle-neck investasi perlu segera
              diselesaikan.
              Moody's investor Service menyebutkan bahwa risiko resesi global semakin meningkat, seiring
              meluasnya wabah virus corona.

              Moody's  menilai,  semakin  lama  wabah  ini  terjadi,  akan  semaldn  mempengaruhi  kegiatan
              ekonomi dan mengarah ke resesi.

              Moody's  Investor  Service  memprediksi,  pertumbuhan  ekonomi  Indonesia  pada  tahun  ini
              menurun dari 4,9% menjadi 4,8%. Proyeksi Moody's ini didasarkan pada keberadaan pandemi
              covid-19 yang menyebabkan perlambatan aktifi tas ekonomi secara global.

              Sementara  itu,  untuk  negara-negara  G20,  prediksi  pertumbuhan  ekonominya  masing-masing
              hanya 2,1%, turun 0,3% dari angka perkiraan sebelumnya.
              Pelemahankonsumsi dan produksi yang utama akan dirasakan oleh Tiongkok, tempat wabah
              virus tersebut bermula.

              Sementara  itu  Arven  Marta  selaku  Pengurus  Besar  Himpunan  Mahasiswa  Islam  (PB  HMI),
              mengatakan  bahwa  RUU  yang  tengah  dibahas  di  badan  legislasi  (Baleg)  ,DPR  mampu
              menyederhanakan  regulasi  dan  birokrasi  yang  selama  ini  menjadi  penghambat  investasi  di
              Indonesia.

              Dengan adanya penyederhanaan regulasi ini, dirinya menilai bahwa investasi di Indonesia akan
              dengan mudah dan secara otomatis akan meningkatkan pertim-buhan ekonomi.


              Dirinya  juga  meyakini,  omnibus  law  cipta  kerja  dan  omnibus  law  perpajakan  akan  saling
              mendukung dan saling melengkapi, serta dapat menjadi pemantik demi mengupayakan cita-cita
              bersama untuk kepentingan ekonomi nasional.

              Perlu kita ketahui bahwa sejumlah negara di dunia sudah masuk ke dalam jurang resesi akibat
              pandemi covid-19. Setelah sebelumnya Singapura,




                                                           17
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23