Page 281 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 281
2. Kemnaker Sudah Kantongi 9 Juta Rekening Penerima Subsidi Gaji Kemnaker telah menerima
9 juta nomor rekening peserta penerima bantuan subsidi upah (BSU) sebesar Rp 2,4 juta.
Bantuan subsidi gaji tersebut bakal dicairkan dalam dua tahap, dimana penyaluran tahap
pertama sebesar Rp 1,2 juta.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan, sebanyak 9 juta nomor rekening ini
dikirimkan oleh BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek dalam tiga tahap.
Di mana pada tahap pertama pada 24 Agustus 2020 yang lalu, Kemnaker telah menerima 2,5
juta data calon penerima subsidi gaji. Disusul tahap kedua pada 1 September 2020 sebanyak 3
juta data, dan untuk tahap ketiga pada 8 september 2020 sudah diterima 3,5 juta. Ida
menegaskan kembali total data calon penerima subsidi gaji dalam tiga tahap 9 juta nomor
rekening.
3. Sebanyak 3,6 Juta Rekening Sudah Terima Subsidi Gaji Kementerian Ketenagakerjaan
(Kemnaker) mencatat, ada 3.697.296 nomor rekening pekerja yang telah menerima bantuan
subsidi gaji tahap pertama sebesar Rp 1,2 juta.
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah mengatakan, pencairan yang sudah dilakukan berasal dari
data gelombang pertama dan kedua yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek.
Data peserta penerima subsidi gaji yang telah diterima Kemnaker pada gelombang pertama
sebesar 2,5 juta, dan gelombang kedua sebanyak 3 juta nomor rekening.
"Perkembangan proses pencairan tahap I dan II bantuan subsidi gaji disalurkan oleh bank
Himbara per 7 September 2020," kata Ida dalam sesi teleconference, Selasa (8/9/2020).
Ida menyebutkan, dari 2,5 juta nomor rekening di gelombang pertama yang sudah cair adalah
sebanyak 2.311.237 atau sekitar 92 persen. Sementara di gelombang kedua, dari 3 juta nomor
rekening yang sudah ditransfer sebanyak 1.386.059, atau setara 46,20 persen.
4. BPJS Ketenagakerjaan tolak 1,6 Juta Nomor Rekening Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan
atau BP Jamsostek Agus Susanto mengatakan, 1,6 juta nomor rekening ditolak mendapat subsidi
gaji. Ada beberapa alasan yang mendasarinya. Pertama karena upah pekerja tersebut di atas Rp
5 juta. Kedua, kepesertaan dari mereka di atas Juni 2020.
"Saya sampaikan ada 1,6 juta rekening yang tidak valid yang tidak bisa diteruskan karena tidak
sesuai dengan ketentuan di Permenaker. Dari 1,6 juta rekening ini ternyata kita lihat ada 62
persen upah di atas 5 juta, dan kepesertaannya di atas Juni 2020 sebanyak 38 persen," kata
Agus dalam Penyerahan data calon penerima BSU gelombang 3 secara virtual, Selasa (8/9/2020).
Kenapa bisa terjadi demikian? Kata Agus sebab sebagian dari perusahaan tersebut mengirimkan
nama-nama karyawan tanpa memilah mana yang upahnya di bawah Rp 5 juta dan di atas Rp 5
juta akhirnya dikirimkan semuanya.
Sehingga nama-nama tenaga kerja tersebut kemudian otomatis terseleksi oleh sistem BP
Jamsostek dan perbankan.
"Kesulitan memilah mana karyawan baru yang sebelum Juni 2020 sudah terdaftar dan karyawan
baru yang baru didaftarkan ke BP Jamsostek, sehingga mereka kirimkan semuanya ini juga
terseleksi terfilter oleh sistem BP Jamsostek itulah yang menyebabkan ada 1,6 juta yang tidak
bisa diteruskan," katanya.
5. BPJS Ketenagakerjaan Konfirmasi Penerima Subsidi Gaji via SMS Blasting BPJS
Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek telah mengirimkan SMS Blasting sebanyak 398.126 SMS
yang berhasil terkirim kepada penerima subsidi gaji.
280