Page 283 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 283
Judul Subsidi Gaji, BP Jamsostek: 11,7 Juta Data Pekerja Tervalidasi
Nama Media tempo.co
Newstrend Santunan Pegawai Swasta
Halaman/URL https://bisnis.tempo.co/read/1384248/subsidi-gaji-bp-jamsostek-117-
juta-data-pekerja-tervalidasi
Jurnalis Reporter:
Tanggal 2020-09-09 09:55:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto
mengatakan saat ini terdapat 11,7 juta data pekerja yang telah divalidasi nomor rekening dan
ketunggalannya per 8 September 2020. Sedangkan data yang tidak valid sebanyak 779 ribu.
SUBSIDI GAJI, BP JAMSOSTEK: 11,7 JUTA DATA PEKERJA TERVALIDASI
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto
mengatakan saat ini terdapat 11,7 juta data pekerja yang telah divalidasi nomor rekening dan
ketunggalannya per 8 September 2020. Sedangkan data yang tidak valid sebanyak 779 ribu.
"Dan ini kami kembalikan ke perusahaan untuk diperbaiki," kata Agus dalam siaran virtual,
Selasa, 8 September 2020.
Menurut Agus, dari 11,7 juta data yang valid, siap ditransfer dana untuk menerima subsidi gaji
dari pemerintah. BP Jamsostek pun langsung memberikan data tersebut kepada Kementerian
Ketenagakerjaan. Selasa kemarin, BP Jamsostek menyerahkan 3,5 juta data pekerja untuk
pembagian subsidi gaji tahap ketiga. Sebelumya BPJamsostek telah menyerahkan data ke
Kemenaker pada tahap pertama 2,5 juta dan tahap ketiga 3 juta. "Dengan begitu total 9 juta
untuk diproses transfer bagi masing-masing peserta," ujarnya.
Sebelumnya dia mengatakan, BP Jamsostek telah mengumpulkan 14,5 juta data nomor rekening
pekerja. Lalu setelah divalidasi bank, 14,3 juta valid dan dalam proses 204 ribu, sedangkan tidak
valid 19 ribu.
Kemudian, dilakukan validasi kriteria sesuai Peraturan Menteri Ketenagakerjaan(proses internal)
terdapat 12,5 juta valid. Sedangkan tidak valid 1,6jt dan tidak dapat dilanjutkan. "Ada 1,6 juta
tidak valid tidak sesuai dengan ketentuan Kemenaker. Ada 62 persen upahnya di atas 5 juta. 38
persen kepesertaannya di atas Juni 2020," ujar Agus. Hal itu terjadi, kata dia, karena sebagian
dari perusahaan mengirimkan nama-nama karyawan secara menyeluruh, tanpa seleksi.
Kemudian terseleksi atau terfilter otomatis oleh sistem BP Jamsostek atau BPJS Ketenagakerjaan
.
282