Page 61 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 SEPTEMBER 2020
P. 61

Dengan demikian, data pekerja penerima BSU senilai Rp 600.000 per bulan dapat lebih valid.
              Hal  ini  disampaikan  pimpinan  KPK  saat  bertemu  Menteri  Ketenagakerjaan.  Ida  Fauziah,  di
              Gedung KPK. Jakarta, Rabu (9/9).

              "Ini  harus  dipadankan  dengan  SPT  atau  surat  pemberitahuan  tahunan  pajak,  apakah  benar
              perusahaan-perusahaan melaporkan pajaknya untuk pegawai yang upahnya di bawah Rp 5 juta
              per bulan," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata, Rabu (9/9).

              KPK menekankan pentingnya data yang valid dan akurat agar penyaluran subsidi upah maupun
              bantuan sosial dalam bentuk lainnya tepat sasaran. Dengan demikian akan berdampak pada
              meningkatnya daya beli masyarakat di tengah pandemi. Untuk itu, selain dipadankan dengan
              data SPT Pajak. KPK juga meminta Kemnaker memadankan data dari BPJS Ketenagakerjaan
              dengan  Data  Terpadu  Kesejahteraan  Sosial  (DTKS)  Kementerian  Sosial  (Kemsos).  Dengan
              demikian, penerima subsidi upah tidak menerima

              bantuan sosial dari Kemsos yang berbasis DTKS.
              Meski  demikian.  Alex  mengakui  tak  tertutup  kemungkinan  penerima  BSU  menerima  bansos
              dalam bentuk lainnya yang didata oleh pemerintah daerah.

              "Bisa saja, karena pemerintah daerah juga melakukan pendataan lewat RT atau RW bisa saja
              menerima misalnya bantuan beras, ini yang kami sampaikan. Jangan sampai orang menerima
              bantuan berkali-kali dari berbagai sumber, tapi ada pihak lain yang berhak tetapi tidak menerima
              sama sekali. Ini

              kembali lagi masalah data penerima bantuan." kata Alex, sapaan AIexander Marwata.

              Diketahui, program bantuan subsidi upah yang diluncurkan pemerintah pada

              Program subsidi upah itu diluncurkan pada 27 Agustus 2020 merupakan bantuan senilai Rp 2,4
              juta untuk empat bulan atau Rp 600.000 per bulan bagi pekerja yang gajinya di bawah Rp 5 juta
              per bulan.

              Penyalurannya dibagi dua, yaitu Rp 1,2 juta untuk dua bulan pertama, dan pencairan selanjutnya
              di dua bulan berikutnya juga senilai Rp 12 juta.

              Terdapat 15,7 juta orang yang ditargetkan menjadi penerima bantuan dengan syarat WNI yang
              dibuktikan  kepemi1ikan  Nomor  Induk  Kependudukan  (NIK),  terdaftar  sebagai  peserta  BPJS
              Ketenagakerjaan dan aktif membayar iuran sampai Juni 2020. mendapat gaji/upah di bawah Rp
              5 juta serta memiliki rekening bank aktif.

              Dalam kesempatan ini, Ida Fauziah mengatakan, pihaknya meminta KPK untuk mengawal dan
              mendampingi pelaksanaan program BSU. [F-5]

              caption-

              Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziah  (kanan)  memberikan  keterangan  pers  bersama  Wakil
              Ketua KPK Alexander Marwata usai melakukan pertemuan di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/9).
              Pertemuan  dengan  KPK  tersebut  membahas  dan  berkoordiansi  terkait  pengawasan  dan
              pencegahan korupsi dana bantuan subsidi gaji Rp 600.000 per bulan kepada pekerja.










                                                           60
   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66