Page 180 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 180

"Selain pekerja bergaji di bawah 5 juta ada sektor lain yang juga membutuhkan subsidi upah ini,
              yaitu guru  honorer  di lingkungan Kemendikbud, Kemenag, dan guru ngaji yang selama ini
              membutuhkan," ujar Ida Fauziyah dalam konferensi video, Kamis, 1 Oktober 2020.

              Pasalnya,  Ida  Fauziyah  memperkirakan  kementeriannya  hanya  dapat  menyalurkan  bantuan
              subsidi gaji  kepada 12,4 juta pekerja. Angka tersebut sesuai dengan data yang telah divalidasi
              dan diserahkan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan.

              Padahal, semula pemerintah menargetkan bantuan total Rp 2,4 juta untuk empat bulan tersebut
              akan diserahkan kepada 15,7 juta pegawai bergaji di bawah Rp 5 juta. Namun demikian, Ida
              masih belum tahu persis berapa sisa anggaran yang akan direlokasi tersebut.

              "Jadi setelah realisasi dituntaskan, data masuk dan divalidasi, setelah semua  clear  baru kami
              serahkan ke kas negara sisanya. Angka persisnya baru ketahuan sampai realisasi tahap kelima
              selesai. Tapi kira-kira dana ini kami gunakan untuk 12,4 juta dan sisanya dikembalikan ke kas
              negara," ujar  Ida Fauziyah.
              Tempo menghitung,  anggaran  yang tersisa adalah untuk penyaluran subsidi upah 3,3 juta
              pegawai. Apabila setiap pegawai mendapat Rp 2,4 juta, maka anggaran yang direlokasi bakal
              mencapai sekitar Rp 7,9 triliun.

              Seperti diketahui,  BP Jamsostek  telah menyerahkan data dalam enam gelombang sejak 24
              Agustus 2020. Pada gelombang pertama, data yang diserahkan adalah 2,5 juta. Setelah itu,
              gelombang kedua 3 juta, gelombang ketiga 3,5 juta, serta gelombang keempat 2,8 juta.

              Teranyar, BP Jamsostek menyerahkan 578.230 nomor rekening pada 29 September 2020 dan
              40.358 nomor rekening pada 30 September. "Kami sudah terima data gelombang keenam tapi
              karena data tambahan, kami masukkan ke data  batch  5, yaitu totalnya menjadi 618.588 nomor
              rekening," ujar dia.

              Direktur  Utama  BP  Jamsostek  Agus  Susanto  mengatakan  lembaganya  sejatinya  telah
              mengumpulkan 14,8 juta data nomor rekening calon penerima  subsidi gaji.

              Namun setelah melalui proses validasi berlapis, sebanyak 2,4 juta nomor rekening dianggap tidak
              valid. Sehingga, total nomor rekening yang diserahkan ke Kemenaker adalah untuk 12,4 juta
              penerima.

              Agus mengatakan sedikitnya ada dua penyebab 2,4 juta data nomor rekening tersebut tidak bisa
              dilanjutkan prosesnya, antara lain sebanyak 1,8 juta atau 75 persen dari data yang tidak valid
              adalah tidak sesuai kriteria Peraturan Menteri  Ketenagakerjaan  Nomor 14 Tahun 2020. Kriteria
              yang dimaksud adalah berpenghasilan di bawah Rp 5 juta.

              Selain karena tidak memenuhi kriteria, data tidak bisa diteruskan sebagai penerima subsidi upah
              adalah lantaran gagal konfirmasi ulang. Hal ini terjadi pada 600 ribu nomor rekening atau 25
              persen dari data yang tidak dilanjutkan.

              Tak Capai Target, Subsidi Upah Hanya Disalurkan ke 12,4 Juta Pekerja.













                                                           179
   175   176   177   178   179   180   181   182   183   184   185