Page 203 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 203
Keputusan ini diambil karena banyak pekerja di sektor lain seperti guru honorer yang berada di
bawah Kementerian Agama dan Kemendikbud lebih membutuhkan.
"Kami akan menyerahkan sisa anggaran yang sudah dialokasikan di anggaran Kemenaker untuk
pekerja sebagaimana yang sudah dilakukan selama ini. Pekerja dengan upah di bawah Rp5 juta.
Kami akan serahkan ke bendahara negara yang selanjutnya akan direlokasi untuk bantuan
penghasilan bagi guru agama dan honorer oleh Kemendikbud maupun Kemenag yang jadi
leading sektor," kata dia dalam konferensi pers virtual mengenai update penerima bantuan
subsidi upah, Kamis (1/10/2020).
Ida merinci progres pencairan bantuan subsidi upah tahap I telah tersalurkan kepada 2.484.429
penerima atau setara 99,38 persen. Kemudian di tahap II telah tersalurkan kepada 2.981.533
penerima atau setara 99,38 persen. Ada pula di tahap III tersalurkan kepada 3.476.122 penerima
atau setara 99,32 persen.
Selanjutnya tahap IV telah tersalurkan kepada 1.836.177 penerima atau setara 69,18 persen.
Jika di total realisasi pencairan bantuan subsidi upah di tahap I-IV mencapai 10.778.261 orang.
"Hingga saat ini Kemnaker tengah melakukan pemeriksaan data pekerja penerima upah tahap
ke V yaitu sebanyak 618.588 orang yang diberikan BPJS TK," kata dia.
Jumlah tersebut melengkapi data yang sebelumnya sudah diberikan sehingga jumlah penerima
ada di angka 12.418.588 data pekerja.
BPJS TK Sudah Setor 12,4 Juta Data Pekerja Penerima Subsidi Upah Direktur Utama BPJS
Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) Agus Susanto mengklaim sudah memberikan 12,4 juta data
kepada Kemnaker. "Kami sudah memberikan 12.418.588 data ke Kemnaker," jelas dia, dalam
konferensi pers virtual mengenai update penerima bantuan subsidi upah, Kamis (1/10/2020).
Secara rinci ia menjelaskan dari 12.418.588 data pekerja yang sudah diberikan kepada
Kementerian Tenaga Kerja, BP Jamsostek melaporkan menyetorkan data enam kali. Data
pertama diberikan pada 24 Agustus 2020 yaitu sebanyak 2,5 juta data.
Kemudian penyerahan data di tahap II pada 1 September 2020 sebanyak 3 juta data. Ada pula
penyerahan data sebanyak 3,5 juta di tahap III pada 9 september 2020. Penyerahan data tahap
IV pada pertengahan September 2020 yaitu sebanyak 2,8 juta.
Terakhir yaitu tahap V yang diberikan pada hari ini terdiri dari dua kali pelaporan yaitu 578.230
data pekerja pada 29 September 2020 dan 40.358 data pada 30 September 2020.
Meski sudah menyerahkan 12,4 juta data calon penerima ke Kemnaker, Agus mengatakan masih
ada data dari gelomabng 1, 2 dan 4 yang dikembalikan ke BPJS Ketenagakerjaan dan perlu
diperbaiki.
Dia mengatakan total data yang dikembalikan ada sekitar 165.841, di mana data yang
dikembalikan dari gelombang 1 sekitar 15.000, data gelombang 2 sekitar 4.000 dan gelombang
keempat sekitar 148.000.
"Dari yang dikembalikan tersebut totalnya 165.841, ini sudah kami perbaiki. Yang kami
kembalikan ada 137.000, namun masih ada sisa retur yang belum diperbaiki," ujar Agus.
Sementara itu dalam proses penyerahan data kepada Kemnaker, pihaknya menyeleksi sekitar
14,8 juta data. Dari 12,4 juta data pekerja yang diserahkan ke Kemnaker, 2,4 juta-nya tidak lolos
beberapa persyaratan.
202