Page 207 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 02 OKTOBER 2020
P. 207
Proses validasi yang dilakukan secara bertahap itu menemukan dari 2,4 juta data rekening yang
tidak valid sekitar 1,8 juta orang tidak memenuhi syarat mendapatkan subsidi upah dan 600.000
orang gagal melakukan konfirmasi ulang.
Sebelumnya, pemerintah menargetkan pemberian subsidi gaji kepada 15,7 juta pekerja dengan
pendapatan di bawah Rp5 juta. Namun, BSU akhirnya akan diserahkan kepada 12,4 juta orang
sesuai dengan data yang terakumulasi sampai batas akhir pengumpulan pada akhir September.
BPJS Ketenagakerjaan sendiri sudah menyerahkan 12,4 juta data tersebut kepada Kementerian
Ketenagakerjaan dengan telah diserahkan 615.288 data calon penerima untuk gelombang
terakhir penyerahan tahap V pada 29 dan 30 September 2020, setelah sebelumnya 11,8 juta
data sudah diserahkan untuk pencairan tahap I-IV.
Terkait penyerahan sendiri, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengatakan
setelah melakukan kecocokan data untuk tahap V maka subsidi gaji itu akan diproses untuk
disalurkan langsung ke rekening pekerja. Sejauh ini, BSU sudah disalurkan kepada sekitar 10,7
juta orang dalam penyaluran tahap I sampai IV untuk termin pertama subsidi upah bulan
September dan Oktober. Masing-masing penerima BSU berhak menerima Rp600.000 per bulan
selama empat bulan yang penyalurannya dibagi dalam dua termin.
"Setelah penyaluran subsidi gaji atau upah tahap pertama yakni untuk dua bulan pertama telah
selesai, selanjutnya kami akan melakukan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan penyaluran
subsidi gaji atau upah pada termin pertama," kata Ida.
Menurut dia, sisa anggaran untuk penerima BSU karena penerima kurang dari target awal akan
diserahkan kepada kas negara dan akan digunakan untuk membantu guru honorer yang berada
di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementerian Agama
(Kemenag). "Dana ini kami gunakan untuk kira-kira 12,4 juta (orang) jadi sisanya akan kami
kembalikan ke kas negara," tegas Ida.
206