Page 100 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 100
Rp 5 juta. Ida pun memastikan, para penerima subsidi itu adalah pekerja swasta yang bukan
pegawai negeri sipil (PNS) atau pegawai Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Selain itu, lanjut Ida, Mereka juga harus aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK)
dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara gaji di bawah Rp 5 juta per bulan.
"Penerima subsidi gaji adalah pekerja yang membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan. Hal ini
sebagai apresiasi bagi para pekerja yang terdaftar dan membayar iuran BPJS Ketenagakerjaan,"
ujar Ida.
Berikut deretan fakta terkait pemberian insentif bagi pekerja dengan penghasilan di bawah Rp
5 juta dihimpun Liputan6.com : Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio
Nathan Kacaribu mengatakan pemerintah akan memberikan insentif bagi pekerja dengan upah
Rp 5 juta per bulan berupa cash transfer sebesar Rp2,4 juta per orang.
"Pemberian insentif atau cash transfer ke pekerja yang penghasilannya Rp 5 juta per bulan.
Besarannya itu akan bergerak sekitar Rp 2,4 juta per orang," katanya dikutip dari Antara ,
Kamis, 6 Agustus 2020.
Di sisi lain, Febrio menuturkan pemberian insentif tersebut saat ini masih dalam tahap finalisasi
terkait mekanisme pembayaran antara langsung diberikan dalam satu waktu atau bertahap.
"Apakah nanti dibayarnya sekali atau berapa kali pembayaran itu sedang kita finalisasi," ucap
dia.
Ia memastikan pihaknya akan berkomunikasi secara intens dengan pihak Satuan Tugas
Pemulihan Ekonomi Nasional sehingga dapat ditentukan skema dan mekanisme yang paling
tepat dan cepat.
Menurutnya, ketepatan dan kecepatan dalam penyaluran insentif merupakan hal yang sangat
penting sehingga pemerintah akan mengumpulkan data terkait calon penerimanya. "Ini yang
sedang kita pikirkan bagaimana caranya agar efisien karena memang kita tidak punya data.
Datanya itu kita kumpulkan semua dan dipastikan bahwa ini lengkap dan bisa
dipertanggungjawabkan," terang Febrio.
Febrio juga menegaskan penyaluran insentif pemerintah kepada pekerja dengan upah di bawah
Rp5 juta ini akan dilaksanakan dengan tata kelola yang baik dan dapat dipertanggungjawabkan.
"Ini kerja keras birokrat dengan harapan agar uang bisa sampai dengan solusi pas dan tepat.
Itu keyword-nya," tegas Febrio.
Pemerintah akan segera menyalurkan bantuan insentif Rp 2,4 juta kepada 13 juta tenaga kerja
di sektor formal dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan. Pemberiannya akan dilakukan dalam
dua tahap pada kuartal III dan IV tahun ini, atau Rp 1,2 juta di tiap tahap.
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin
(BGS) menuturkan, bantuan tersebut hanya diberikan kepada tenaga kerja formal lantaran
segmen masyarakat lainnya sudah menerima insentif lain dalam bermacam bentuk.
"Memang pak presiden menyadari bahwa 29 juta rakyat termiskin sudah diberikan bermacam
bantuan. Jadi contohnya PKH itu berkisar antara 600 ribu sampai 1 juta. Bansos dan kartu
sembako itu Rp 200 ribu per bulan. Kemudian program untuk yang di-PHK besarannya sekitar
Rp 3,6 juta dalam 4 bulan," paparnya dalam sesi teleconference, Jumat, 7 Agustus 2020.
"Sehingga memang diharapkan ini justru mengurangi kesenjangan sosial, karena segmen-
segmen lain sudah diberikan bantuan," dia menambahkan.
Dikatakannya, pemerintah juga menyadari sebagian besar tenaga kerja formal secara ekonomi
kini turut kesulitan akibat wabah pandemi Covid-19. Banyak di antara mereka yang harus
dirumahkan atau terkena pemotongan gaji.
98