Page 133 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 133
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengungkapkan di Provinsi Jawa Barat mencapai lebih
dari 342.772 orang pekerja formal maupun informal yang terdampak.
Angka ini berdasarkan data yang dihimpun Kemnaker, dengan bantuan dari Disnaker Pemda,
hingga 31 Juli 2020 "Tentu dengan kondisi dan tantangan ketenagakerjaan di Provinsi Jawa
Barat ini perlu untuk segera ditindaklanjuti sesegera mungkin agar kita bisa tekan laju dampak
Covid-19 ini kedepannya," kata Ida dalam keterangannya, Minggu (9/8/2020).
Saat itu menteri kabinet Indonesia Maju itu baru saja memberikan arahan konkrit pemulihan
ekonomi nasional di bidang ketenagakerjaan di hadapan Kadisnaker Kab/Kota seluruh Jawa
Barat , di Bandung.
Hingga 31 Juli 2020 menunjukkan secara total baik pekerja formal maupun informal yang
terdampak COVID-19 mencapai lebih dari 3,5 juta orang secara nasional.
Sedangkan dari data yang sudah di cleansing kemnaker dengan BPJS Ketenagakerjaan mencapai
2.146.667 orang yang terdata by name by address.
Data yang sudah cleansing tersebut terdiri dari pekerja formal yang dirumahkan mencapai
1.132.117 orang, sementara pekerja formal yang di-PHK mencapai 383.645 orang.
Sedangkan pekerja sektor informal yang terdampak mencapai 630.905 orang.
Ida meyakinkan, pemerintah telah berupaya menjalankan program Pemulihan Ekonomi Nasional
berupaya meringankan beban pekerja ter-PHK melalui berbagai stimulus.
Termasuk menyalurkan berbagai bantuan sosial bagi para korban PHK, kartu prakerja serta
masifikasi program padat karya dan kewirausahaan untuk penyerapan tenaga kerja yang
terdampak pandemi.
"Ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi terkait mitigasi dampak pandemi di bidang
ketenagakerjaan," katanya.
Ida menambahkan pemerintah akan memberikan stimulus berupa subsidi upah kepada para
pekerja peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan yang penghasilannya dibawah 5 juta rupiah.
Subsidi upah diberikan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan dan akan diberikan
per dua bulan sekali. "Artinya, satu kali pencairan, pekerja akan menerima uang subsidi sebesar
Rp1,2 juta", ungkap Ida.
Menurutnya, dengan adanya stimulus seperti ini, maka daya beli masyarakat akan mulai
meningkat sehingga akan berdampak pada pertumbuhan positif perekonomian Indonesia di
kuartal III dan IV kedepannya. "Saya mengajak kepada Bapak/Ibu Kadisnaker Kab/Kota untuk
bersama sama gotong royong dan menjaga soliditas moral sosial guna serius dalam penanganan
dan pemulihan disektor ketenagakerjaan yang ada di Jawa Barat ", ungkap Ida.
Sementara itu ditemui ditempat yang sama, Kadisnaker Provinsi Jawa Barat Rachmat Taufik
Garsadi membenarkan tingkat angka pengangguran terbuka di Jawa Barat masih cukup tinggi.
Masih tingginya angka disparitas UMK ditingkat Kab/Kota, yang berdampak pada minimnya
produktivitas dan daya saing keterampilan yang ada di Jawa Barat. "Tentu Kami di provinsi
meminta bantuan arahan dari pusat dan Bu Menteri agar sarana dan prasarana pelatihan di
Jawa Barat dan permasalahan lainnya dapat diatasi dengan baik," ungkap Taufik..
131