Page 135 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 135

Di hadapan lebih dari 30 perwakilan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi se-Jawa Barat, Menteri
              Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  di  Bandung,  Minggu  (9/8/2020),  meminta  perangkat  untuk
              berkoordinasi  dengan  Badan  Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan  dalam
              pendataan pekerja yang mendapat bantuan. Hal tersebut dilakukan agar penyampaian bantuan
              sosial bisa dilaksanakan dengan tepat sasaran.

              Ida menjelaskan, data peserta BPJS Ketenagakerjaan di Jawa Barat yang telah masuk sebagai
              penerima bantuan baru sekitar 48.000 pekerja dari total lebih dari 208.000 peserta yang masuk.
              Padahal, potensi penerima bantuan dari Jabar termasuk tinggi karena memiliki angkatan kerja
              lebih dari 20 juta jiwa.

              Angka tersebut masih jauh dari target yang ditetapkan. Ida memaparkan, pemberian insentif
              kepada  pekerja  yang  terdaftar  di  BPJS  Ketenagakerjaan  sebanyak  15,7  juta  pekerja.  Dana
              tersebut akan diberikan langsung kepada peserta BPJS selama empat bulan untuk menjaga daya
              beli masyarakat di masa pandemi sebesar Rp 600.000 per bulan.

              "Di  kuartal  II  pertumbuhan  ekonomi  di  Indonesia  minus  5,32  persen  dibandingkan  dengan
              periode sebelumnya. Uang ini lumayan untuk meningkatkan daya beli. Segala cara ditempuh
              agar tidak terjadi resesi," tuturnya.

              Ida  mengatakan,  pemberian  dana  ini  menjadi  salah  satu  upaya  pemerintah  pusat  untuk
              mencegah resesi akibat pandemi Covid-19 selain bantuan sosial yang diberikan kepada warga
              sasaran. Dia berharap penerima bantuan dapat menggunakan dana konsumsi ini untuk produk
              dalam negeri sehingga ada simbiosis mutualisme kepada pelaku UMKM.

              "Ini sebagai bentuk apresiasi kami kepada para pekerja yang telah berkontribusi kepada BPJS
              Ketenagakerjaan dan untuk memudahkan sasaran bantuan dari segi administrasi. Bagi pekerja
              lainnya masih kami bahas upaya penyelesaiannya," tutur Ida.

              Kepala  Dinas  Ketenagakerjaan  dan  Transmigrasi  Jabar  Rachmat  Taufik  Garsadi  menyatakan
              tengah berkoordinasi dengan BPJS Ketenagakerjaan dalam mendata pekerja yang mendapatkan
              bantuan dari pemerintah. Pendataan masih dalam proses karena pandemi Covid-19 membuat
              pihaknya mendata ulang peserta yang berhak menerima.

              Beberapa data yang dihimpun berkaitan dengan syarat penerima insentif tersebut, di antaranya
              pekerja dengan penghasilan di bawah Rp 5 juta. Selain itu, penerima bantuan ini berasal dari
              pekerja yang terdampak pandemi dari segi pengurangan sif kerja akibat penerapan protokol
              kesehatan.

              "Berdasarkan arahan dari Menteri Ketenagakerjaan, kami targetkan satu bulan ini semua data
              dapat dirampungkan. Kami akan bicarakan dengan perangkat dinas dari kabupaten dan kota
              serta BPJS. Apalagi angkatan kerja di Jabar lebih dari 20 juta jiwa," ujarnya..




















                                                           133
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140