Page 21 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 21

"Jadi negara tidak boleh melakukan diskriminasi," kata Said Iqbal.

              Menurut Said, karyawan yang tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan bukanlah
              salah karyawan tersebut.

              "Yang salah adalah pengusaha yang nakal, bukan buruhnya. Karena menurut Undang-Undang
              BPJS,  yang  wajib  mendaftarkan  buruh  sebagai  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan  adalah
              pengusaha," ucapnya.

              Hal senada juga disampaikan Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and
              Finance, Tauhid Ahmad. Taufiq menilai tidak adil jika pemerintah hanya memberi bantuan pada
              13,8 juta pekerja yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.

              Padahal secara keseluruhan, jumlah buruh dan pegawai di Indonesia mencapai 52,2 juta orang.

              "Ada ketidakadilan kalau itu diterapkan dan kenapa hanya peserta BPJS yang dijadikan dasar,
              semua merasa berhak kalau konteksnya pekerja," ujarnya.

              - Dinilai Tak Efektif dan Tak Tepat Sasaran  Taufiq juga menilai, pemberian insentif kepada
              karyawan swasta tersebut berisiko kian meningkatkan kesenjangan masyarakat.

              Dia menilai Pemerintah tidak memperhitungkan besaran pengeluaran antar masyarakat dengan
              gaji di bawah Rp 5 juta tersebut. "Untuk penghasilan upah buruh saja Rp 2,9 juta per bulan.
              Jadi yang Rp 5 juta itu bukan buruh, dan dia juga dapat (bantuan).

              Ini  timbulkan  kesenjangan  antara  Rp  2,9  juta  sampai  yang  Rp  5  juta,"  ujar  dia.  Taufiq
              menambahkan,  masyarakat  dengan  gaji  mendekati  Rp  5  juta  tidak  masuk  dalam  kategori
              penduduk miskin.

              Penduduk  yang  masuk  dalam  kategori  miskin  adalah  mereka  yang  memiliki  pengeluaran  di
              bawah Rp 2,3 juta per bulan. BLT kepada karyawan tersebut tidak akan tepat sasaran dan tidak
              akan efektif dalam mendongkrak kinerja perekonomian.

              (Tribunnews.com/Suci Bangun DS, Kompas.com/Ihsanuddin).
































                                                           19
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26