Page 426 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 426

merupakan celah yang belum sempat ditambal pemerintah dalam proses pemulihan ekonomi
              akibat Covid-19. Tentu saja, kelompok ini di luar pegawai BUMN dan PNS.
              Kelompok pekerja formal dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan ini pun banyak yang terkena
              pemangkasan gaji akibat keuangan perusahaan yang seret. Kondisi ini lantas ikut menyumbang
              anjloknya konsumsi masyarakat yang selama ini menjadi bahan bakar utama produk domestik
              bruto (PDB) nasional. Presiden Jokowi, ujar Budi, kemudian menaruh perhatian pada kelompok
              yang belum sempat tersentuh bantuan ini.

              "Nah, ada satu segmen yang kami melihat perlu diberikan bantuan. Karena orang-orang ini tidak
              termasuk kelompok yang di-PHK dan orang-orang ini tidak termasuk orang yang miskin,  missed
              kita. Kita masih melihat bahwa, oh, orang-orang ini masih belum dibantu," jelas Budi dalam
              keterangan pers di Kantor Presiden, Jumat (7/8).

              Melihat kondisi ini, ujar Budi, Presiden Jokowi lantas meminta Satgas untuk menyusun formula
              bantuan untuk membantu segmen pekerja formal yang gajinya dipangkas. Diputuskan bahwa
              subsidi akan diberikan sebesar Rp 600.000 untuk setiap pekerja, selama empat bulan.

              Artinya total bantuan yang akan diterima pekerja sebesar Rp 2,4 juta. Penyaluran subsidi akan
              dilakukan dalam dua tahap, yakni tahap pertama pada kuartal III 2020 dan tahap kedua pada
              kuartal IV 2020 atau akhir tahun nanti.
              Penyaluran  bantuan  akan  mengacu  pada  data  yang  dimiliki  BPJS  Ketenagakerjaan  (TK).
              Berdasarkan data BPJS TK, ujar Budi, jumlah pekerja formal dengan gaji kurang dari Rp 5 juta
              (dengan rata-rata range gaji Rp 2-3 juta) per bulan sebanyak 13,8 juta orang. Kelompok ini juga
              di luar pegawai BUMN dan PNS.

              "Bantuan ini akan diberikan langsung ke rekening tenaga kerja. Yang terdaftar di BPJS TK. Cash
              langsung ke rekening yang terdaftar di BPJS TK. Mereka ini belum di-PHK, terdaftar di BPJS TK,
              masih membayar iuran, dengan pendapatan ekuivalen di bawah Rp 5 juta dan sebagian besar
              di antara mereka berpendapatan antara Rp 2-3 juta per bulan," jelas Budi.

              Seluruh bantuan ini, imbuh Budi, diharapkan mampu mendorong daya beli masyarakat. Daya
              beli  yang  akan  menggerakkan  konsumsi  rumah  tangga  menjadi  suplemen  utama  bagi
              perekonomian nasional untuk bisa terhindari dari jurang resesi.
              "Agar rakyat bisa terus melakukan aktivitas ekonomi dan bisa menjaga pertumbuhan ekonomi
              kita, dan bisa menciptakan lapangan kerja baru karena mereka selalu  spending  uangnya,"
              katanya..

























                                                           424
   421   422   423   424   425   426   427   428   429   430   431