Page 497 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 497

KARYAWAN ALFAMART ANCAM DEMO KARENA GAJI DIPOTONG, INI KATA
              MANAJEMEN

              Sejumlah  karyawan    Alfamart    yang  tergabung  dalam  Aliansi  Serikat  Pekerja  Alfamart  atau
              ASPAL, berencana menggelar aksi protes pada 11-13 Agustus 2020. Protes itu terkait dengan
              kebijakan pemotongan gaji sebesar 10 persen, karena adanya ketentuan soal Nota Selisih Barang
              atau NSB.

              Menanggapi rencana aksi tersebut,  Corporate Affairs Director  PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk,
              Solihin mengaku, pihaknya tak mempermasalahkan adanya rencana aksi protes tersebut.

              "Menyampaikan aspirasi itu kan hak setiap orang," kata dia saat dihubungi  VIVA  , Jumat, 7
              Agustus 2020.
              Wapres Ma'ruf Tegaskan Pandemi Corona Peluang Emas Bisnis Produk Halal  Namun, Solihin
              berharap bahwa aksi protes itu nantinya tidak akan mengganggu aktivitas kinerja para karyawan.
              "Kalau  kita  berharap  aksi  protes  semua  teman-teman  itu  agar  jangan  sampai  mengganggu
              aktivitas pekerjaan itu sendiri dan merugikan perusahaan," ujarnya.

              Saat ditanya soal latar belakang protes para karyawannya tersebut, Solihin menjelaskan bahwa
              hal  itu  dikarenakan  adanya  penerapan  kebijakan  pemotongan  gaji,  apabila  hasil  akhir
              perhitungan 'stock opname' melebihi batas toleransi kehilangan.
              Di  mana  manajemen  telah  menentukan  bahwa  batas  toleransi  akibat  kehilangan  barang  itu
              adalah sebesar 0,15 persen untuk di toko, dan 0,20 persen untuk di  warehouse  atau  distribution
              center  (DC).

              "Jadi kalau melewati batas toleransi itu, ada yang disebut tanggung jawab. Di mana seluruh
              orang yang ada di bagian itu harus bertanggung jawab setelah ada batas toleransi yang memang
              ditanggung oleh perusahaan itu tadi," kata Solihin.

              Solihin menjelaskan, pemotongan gaji karyawan itulah yang akan dikenakan akibat kesalahan
              yang dibuat, dalam hal ini kehilangan barang yang tidak sesuai dengan data penjualan atau nota
              selisih barang (NSB).

              "Saya ambil contoh, misal terima barang 10 dan laku 8, harusnya kan sisa 2, tapi ternyata stok
              cuma 1. Nah, berarti kan ada kehilangan 1 barang, siapa yang harus tanggung jawab?" ujar
              Solihin.

              Lebih  lanjut,  Solihin  memastikan  bahwa  orang-orang  yang  akan  melakukan  aksi  protes  itu
              bukanlah karyawan Alfamart secara keseluruhan, melainkan hanya sebagian saja. "Tapi enggak
              di semua cabang terjadi (aksi protes) itu. Kita punya 32 cabang dan tidak semuanya mau protes,"
              kata Solihin.

              Dia juga menambahkan, pihak manajemen tetap akan membuka ruang dialog bersama para
              karyawan  yang  akan  melakukan  aksi  protes  tersebut,  demi  mencari  titik  temu  guna
              menyelesaikan masalah itu.

              "Tapi  kita  akan  melaksanakan  dialog  lah  bersama  kawan-kawan  karyawan  yang  melakukan
              protes tersebut," ujarnya. (ase).






                                                           495
   492   493   494   495   496   497   498   499   500   501   502