Page 571 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 571
positive - Erick Thohir (Menteri BUMN) Fokus bantuan pemerintah ini adalah 13,8 juta pekerja
non-PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah
Rp150.000 per bulan atau setara dengan gaji di bawah Rp 5 juta per bulan
positive - Tribunnews (None) Dimana akan berlangsung untuk 4 bulan ke depan
positive - Tribunnews (None) Kita kasih program baru, yakni nanti kita bantu 15 persen dari
gajinya, kurang lebih 600 ribu per bulan.
positive - Erick Thohir (Menteri BUMN) Bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat
bulan
positive - Erick Thohir (Menteri BUMN) (Bantuan) akan langsung diberikan per dua bulan ke
rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan
Ringkasan
Rencana pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan bagi pekerja bergaji di
bawah Rp 5 juta, menuai pro kontra.
Diketahui, rencana yang diperuntukkan bagi 13,8 juta karyawan swasta ini akan mulai dilakukan
pada September mendatang hingga Desember 2020.
POLEMIK BANTUAN UNTUK PEKERJA BERGAJI DI BAWAH RP 5 JUTA, KSPI BERI
PERINGATAN DAN SARAN
Rencana pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan bagi pekerja bergaji di
bawah Rp 5 juta, menuai pro kontra.
Diketahui, rencana yang diperuntukkan bagi 13,8 juta karyawan swasta ini akan mulai dilakukan
pada September mendatang hingga Desember 2020.
Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance, Tauhid Ahmad, menilai
rencana bantuan tersebut berisiko meningkatkan kesenjangan masyarakat di akhir tahun.
Pasalnya, menurut Tauhid, pemerintah tidak memperhitungkan besaran pengeluaran pekerja
bergaji di bawah Rp 5 juta.
"Untuk penghasilan upah buruh saja Rp 2,9 juta per bulan. Jadi yang Rp 5 juta itu bukan buruh,
dan dia juga dapat." "Ini timbulkan kesenjangan antara Rp 2,9 juta sampai yang Rp 5 juta,"
terang Tauhid, Kamis (6/8/2020), dikutip Tribunnews dari Kompas.com .
Tauhid menambahkan, para pekerja yang masuk dalam kategori miskin adalah mereka yang
memiliki gaji di bawah Rp 2,3 juta per bulan, bukan karyawan bergaji di bawah Rp 5 juta.
Ia menganggap rencana bantuan langsung tunai (BLT) untuk pekerja dengan gaji di bawah Rp
5 juta, tidak akan tepat sasaran.
Tak hanya itu, Tauhid juga menilai rencana itu tak akan efektif mendongkrak kinerja
perekonomian.
"Ini menurut saya jadi dasar ketika diberikan ke kelompok antara Rp 2,92 juta hingga Rp 5 juta
akan jadi masalah dan uang itu akan sia-sia dan menjadi saving saja dan ini tentu saja akan
sangat sulit untuk dorong ekonomi jauh lebih tumbuh," tutur Tauhid.
569