Page 601 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 601
Meski tertekan cukup dalam, pemerintah berharap kinerja kuartal III bisa lebih baik. Menteri
Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 dan kuartal
IV-2020 dapat berada di level positif.
"Untuk kuartal III, kita berharap growth minimal 0 persen dan positif 0,5 persen," katanya.
Sementara itu, untuk realisasi kuartal terakhir tahun ini diharapkan dapat tumbuh di kisaran 3
persen.
"Kalau terjadi keseluruhan pertumbuhan ekonomi 2020 diharapkan akan tetap terjaga pada zona
positif, minimal 0 persen hingga 1 persen," ucapnya.
Namun demikian, dirinya tidak menutup kemungkinan pertumbuhan ekonomi pada kuartal III
mendatang kembali terkontraksi.
mengaku tidak menutup kemungkinan, realisasi pertumbuhan ekonomi Juli-September 2020
kembali berada di level negatif. Pasalnya, anjloknya kinerja berbagai sektor usaha pada kuartal
II-2020, diproyeksi belum akan pulih dalam waktu dekat.
"Probabilitas (pertumbuhan ekonomi) negatif masih ada, karena penurunan sektor tidak bisa
secara cepat pulih," katanya.
Adapun Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan mengatakan,
meski mengalami pertumbuhan negatif, kontraksi ekonomi RI tidak jatuh dalam dibanding
beberapa negara dunia.
Negara-negara yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi negatif lebih dalam, antara lain
Amerika Serikat minus 9,5 persen di kuartal I 2020, China minus 6,8 persen di kuartal I 2020,
dan negara-negara kawasan Eropa minus 11,9 persen di kuartal II 2020.
Selanjutnya, negara tetangga RI, yakni Singapura terkontraksi 12 persen, dan Meksiko
terkontraksi -18,9 persen.
Namun, tentu saja, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2020 mendatang jadi pertaruhan
Indonesia bakal masuk jurang resesi atau sebaliknya.
"Di antara peer country , (kontraksi ekonomi) Indonesia tidak sedalam yang lain. Memang
pertaruhannya bagi Indonesia adalah bagaimana kita di kuartal III terjadi recovery ataupun
pembalikan," kata Airlangga.
Untuk mendorong perekonomian, dari sisi konsumsi pemerintah tengah menggodok kebijakan
untuk memberikan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada karyawan
swasta dengan gaji di bawah Rp 5 juta.
Bantuan tersebut akan diberikan kepada 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN.
"Tujuan pemerintah menggelontorkan bantuan gaji tambahan ini adalah untuk mendorong
konsumsi masyarakat. Hal ini penting untuk menggerakkan perekonomian dan mendorong
pemulihan ekonomi," ujar Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan
Ekonomi Nasional Erick Thohir, Kamis (6/8/2020).
Nantinya, fokus bantuan pemerintah kali ini akan menyasar pegawai swasta yang aktif terdaftar
di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara dengan gaji
di bawah Rp 5 juta per bulan.
Menurut Erick, program stimulus ini tengah difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian
Ketenagakerjaan di September 2020 ini.
599