Page 602 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 602

"Bantuan sebesar Rp 600.000 per bulan selama empat bulan akan langsung diberikan per dua
              bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan," kata
              pria yang juga menjabat Menteri BUMN itu.

              Selain  itu,  Menteri  Koperasi  dan  UKM  Teten  Masduki  mengatakan,  pemerintah  akan  segera
              merilis program Bansos Produktif untuk penguatan permodalan usaha mikro dan ultra mikro
              yang belum tersentuh oleh lembaga pembiayaan.

              Ia  menyebutkan,  untuk  mendorong  program  itu  pemerintah  sudah  menyiapkan  anggaran
              sebesar Rp 28,8 triliun.

              "Pemerintah sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp 28,8 triliun untuk 12 juta pelaku usaha
              mikro dan ultra mikro yang masing-masing mendapat modal usaha Rp 2,4 juta," ujarnya dalam
              siaran resmi yang diterima Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

              Namun demikian, ekonom senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef)
              Didik J Rachbini menilai, perbaikan kondisi perekonomian hanya bisa tercapai jika pemerintah
              mampu menelurkan kebijakan untuk menekan angka persebaran pandemi.

              Jika hal tersebut tidak dilakukan, kebijakan stimulus yang telah digelontorkan tidak akan mampu
              menggenjot kinerja perekonomian di kuartal III mendatang.

              Bahkan menurutnya, kondisi perekonomian pada kuartal III mendatang bakal kembali masuk ke
              dalam zona negatif.
              "Saya yakin kuartal III masuk resesi dan IV masuk lebih jauh lagi apabila penanganan seperti
              ini," ujarnya dalam video conference, Kamis (6/8/2020). Selain itu, kebijakan pemerintah yang
              dituangkan dalam program PEN seharusnya dapat digiatkan.

              Namun, alih-alih memerbaiki kondisi perekonomian, anggaran PEN yang sebesar Rp 695 triliun
              tersebut hingga saat ini serapannya masih kecil.

              "Ternyata fungsi pemerintah menahan pertumbuhan minus ini tidak berjalan, justru pemerintah
              menjadi sumber kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi negatif," kata dia.

              Peran  pemerintah  dinilai  tidak  membantu  karena  dari  17  lapangan  usaha  yang  mendorong
              perekonomian, hampir semuanya merosot dan tumbuh minus. Bahkan sektor yang paling naik
              seperti informasi dan telekomunikasi tidak sebesar yang diharapkan.

              "Jadi penyelamat utama, pilar utama yang harusnya berfungsi ternyata tidak berfungsi, justru
              pilar utama di pemerintah ambruk dan ini sama persis dengan dinamika kebijakan yang dilakukan
              pemerintah dalam mengatasi pandemi. Jadi ekonomi akan lebih jauh tumbuh negatif," jelasnya.

              Hal  yang  sama  juga  disampaikan  Ekonom  Indef  Tauhid  Ahmad.  Ia  menilai  di  kuartal  III
              perekonomian  akan  kembali  minus  jika  pemerintah  tidak  kerja  cepat.  Terutama  dalam
              penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin serta ketepatan sasaran.
              "Kalau  kuartal  III  minus  maka  akan  resesi  dan  jika  berlanjut  kuartal  IV  minus  maka
              perekonomian akan depresi," tegasnya..











                                                           600
   597   598   599   600   601   602   603   604   605   606   607