Page 659 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 659
Terdapat dua hal yang menjadi fokus dalam upaya percepatan pemulihan ekonomi, dengan
memberikan stimulus ekonomi yang manfaatnya nyata dirasakan masyarakat. Misalnya untuk
masyarakat miskin berupa program bantuan sosial, dan dukungan kepada UMKM berupa subsidi
bunga dan kredit.
Selanjutnya, dilakukan percepatan penyerapan tenaga kerja melalui proyek-proyek padat karya.
Upaya percepatan pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan upaya kesehatan dan
membangun rasa aman di tengah pandemi ini.
Rasa aman dapat mendorong masyarakat tingkat menengah ke atas untuk mulai berani
membelanjakan uang atau tabungannya pada sektor-sektor produktif maupun investasi. Dengan
begitu diharapkan akan menggerakkan perekonomian di Indonesia.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sebagai Ketua Pelaksana Komite
Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional mengatakan, program pemulihan
ekonomi yang dilaksanakan oleh pemerintah cukup banyak namun saling berkesinambungan.
Seperti bantuan sosial tunai, bantuan pangan non tunai, program keluarga harapan hingga
penyaluran kredit di sektor UMKM, dibutuhkan waktu, data yang akurat serta koordinasi dengan
banyak pihak untuk melakukan realisasi bantuan tersebut secara tepat.
"Percepatan realisasi program pemulihan ekonomi ini berjalan beriringan dengan prioritas utama
pemerintah untuk kesehatan dan mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam pandemi ini
agar kesehatan pulih, dan ekonomi pun bangkit," katanya dalam keterangan resmi, Jumat (7/8).
Erick Thohir turut mengonfirmasi pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani Rabu (5/8) bahwa
stimulus selanjutnya dari pemerintah adalah bantuan gaji tambahan kepada pekerja dengan
pendapatan tertentu dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT). Erick mengingatkan,
pemerintah telah memiliki program bantuan untuk rakyat miskin dan pekerja yang terdampak
pemutusan hubungan kerja melalui Program Kartu Pra Kerja.
"Tujuan pemerintah menggelontorkan bantuan gaji tambahan ini adalah untuk mendorong
konsumsi masyarakat. Hal ini penting untuk menggerakkan perekonomian dan mendorong
pemulihan ekonomi," jelas Erick.
Lebih lanjut dia menyampaikan, saat ini program stimulus tersebut sedang difinalisasi agar bisa
dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan mulai September. Fokus bantuan pemerintah kali
ini adalah 13,8 juta pekerja non-PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan
dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara dengan gaji di bawah Rp 5 juta per
bulan.
"Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama empat bulan akan langsung diberikan per dua
bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan,"
pungkasnya.
(jpg).
657