Page 81 - e- KLIPING KETENAGAKERJAAN 10 AGUSTUS 2020
P. 81

Klaster  penularan  covid-19  telah  terjadi  di  90  perkantoran  dengan  459  kasus  terkonfirmasi
              positif. Menurut dia, angka ini diperkirakan terus meningkat karena kecenderungan pengelola
              kantor menutup-nutupi kasus positif.

              "Untuk menghindari sanksi denda dan kewajiban tes massal untuk seluruh karyawan yang akan
              membebani operasional kantor," ucapnya.

              Dia menuturkan hal tersebut merugikan karyawan karena di satu sisi mereka bergantung pada
              perusahaan untuk tetap bekerja dan mendapatkan penghasilan.

              Namun, di sisi lain, pegawai harus mengambil risiko terpapar virus korona.

              Fraksi  PSI  Jakarta  kerap  mendapat  pengaduan  klaster  baru  dari  karyawan  yang  tidak  mau
              identitasnya diketahui agar tidak mendapat masalah di kantor.

              Menurut Justin, setiap karyawan memiliki hak untuk melaporkan kondisi kantornya tanpa melalui
              birokrasi ke pihak kantor.

              "Mekanisme ini juga agar perusahaan terlindungi. Jika karyawan tidak disediakan jalur untuk
              melapor, yang terjadi malah informasi simpang siur yang merugikan perusahaan," jelas Justin.

              Dia menambahkan perkantoran harus mulai mengadopsi sistem kerja dari rumah demi memutus
              rantai penularan covid-19. Perubahan pola kerja ini dinilai lebih aman dan tidak mempertaruhkan
              kesehatan karyawan demi keberlangsungan kantor tersebut.

              "Jika banyak karyawan terinfeksi, justru akhirnya operasional kantor yang terganggu, ini jauh
              lebih berisiko ketimbang mengadopsi sistem kerja dari rumah," kata Justin.

              Sementara itu, Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta mencatat sudah 34
              perusahaan ditutup sementara lantaran karyawannya didapati positif

              covid-19. Data itu bertambah dari sebelumnya ada 31 perusahaan.

              "Sejauh ini ada 34 perusahaan yang ditutup karena covid-19," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja.
              Transmigrasi, dan Energi DKI Jakarta Andri Yansyah.

              Dari  data  tersebut,  kantor  di  Jakarta  Pusat  paling  banyak  ditutup  dengan  10  tempat  usaha.
              Kantor lainnya yang ditutup karena pegawainya terjangkit covid-19 ialah ada di Jakarta Selatan
              dengan sembilan perusahaan. Di Jakarta Timur ada sembilan perusahaan yang ditutup. Lalu,
              Disnaker DKI juga menutup tiga perusahaan di Jakarta Barat dan tiga di Jakarta Utara. Untuk di
              Kepulauan Seribu, belum ditemukan.

              Selain 34 perusahaan yang ditutup karena pegawainya positif covid-19, ada tujuh perkantoran
              yang ditutup karena melanggar protokol kesehatan. Andri mengatakan kebanyakan pengelola
              perusahaan tidak menerapkan pembatasan kapasitas 50% karyawan selama beroperasi.
              "Kami  mencatat  ada  beberapa  instansi  pemerintah,  ya,  walaupun  kita  tidak  melakukan
              pemeriksaan, mereka melaporkan bahwa karyawannya terdeteksi positif covid-19. Begitu kita
              cek (benar positif), baru kita bikinkan berita acara untuk penutupan sementara." pungkas Andri.
              (Ins/J-1)









                                                           79
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86