Page 160 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 160
"Iya kemarin ada lima orang menyerahkan diri ke kasat Reskrim, kemudian kita amankan di
Polda," kata Ferry saat dihubungi ada Rabu, 16 Desember 2020.
Adapun lima orang yang menyerahkan diri yaitu inisial IS (27), RM (37), WP (25), NA (23), dan
AP (23). Menurut dia, dua orang yang menyerahkan diri merupakan mahasiswa yaitu NA dan
AP.
Kemudian, Ferry mengatakan, penyidik sudah melakukan gelar perkara atas kasus unjuk rasa
yang berujung ricuh hingga pembakaran yang terjadi pada Senin, 14 Desember 2020. Hasilnya,
kasus ini ditingkatkan dari penyelidikan ke penyidikan.
"Sehingga, menetapkan lima orang sebagai tersangka Pasal 160 dan Pasal 216 KUHP dengan
ancaman 6 tahun penjara. Mereka koordinator lapangan," ujar dia.
Saat ini, Ferry menambahkan, lima orang tersangka masih diamankan di Polda Sulawesi
Tenggara untuk dilakukan pendalaman lebih lanjut termasuk perihal apakah mereka ditahan atau
tidak.
"Untuk penahanan masih digelar perkara. Jadi belum ditahan, tapi masih diamankan. Karena,
mereka kan menyerahkan diri," tuturnya.
Di samping itu, Ferry menjelaskan kronologi kericuhan unjuk rasa yang dilakukan oleh Serikat
dan Perlindungan Tenaga Kerja (SPTK) Kabupaten Konawe bergabung dengan Dewan Pengurus
Wilayah Federasi Kesatuan Serikat Pekerja Nasional Sulawesi Tenggara.
"Itu demo biasa, tapi tahu-tahu eskalasi naik dari 150 menjadi 800 orang. Demonya tidak ada
izin pemberitahuan," katanya.
Setelah itu, Ferry menambahkan, massa demonstran meminta supaya bisa bertemu dengan
pihak manajemen PT VDNI. Begitu difasilitasi oleh Kapolres Konawe AKBP Yudi Kristanto, massa
malah mengamuk.
"Sudah difasilitasi oleh kapolres, tapi antara manajemen dengan buruh tidak ada titik temu
sehingga mulai terjadi perusakan, pembakaran-pembakaran," tuturnya.
159