Page 316 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 316

oleh bangsa ini semaksimal mungkin agar kehadiran generasi produktif dan milenial itu menjadi
              kekuatan besar bagi bangsa.
              Syaratnya, kata Piter Abdullah, Indonesia harus tumbuh rata-rata 8 persen setiap tahun. Sebab,
              jika pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak bisa tumbuh dengan sedemikian tinggi, maka tidak
              bisa disebut bonus demografi, melainkan bencana demografi.

              "Masyarakat kita didominasi oleh kelompok muda. Angkatannya masih milenial. Masih kuliah dan
              baru lulus. Kalau ekonomi kita tidak mampu tumbuh 8 persen setiap tahun maka setiap tahun
              akan menumpuk permasalahan.

              Penganggur  baru  menumpuk.  Persoalan  ini  harus  diselesaikan.  Itu  alasannya  kita  sangat
              memerlukan UU Cipta kerja," terang Piter dalam Webinar UU Cipta Kerja, Selasa (15/12/2020).


              Apalagi menurut data yang dimilikinya angkatan kerja Indonesia terus bertambah sebanyak 3
              juta per tahun. Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 5 persen, hanya bisa menyerap sekitar
              1.250.000  angkatan  kerja  baru.  Sebab,  dari  setiap  1  persen  ekonomi  hanya  bisa  menyerap
              pertumbuhan 250.000 angkatan kerja baru. Artinya ada 1.750.000 masyarakat Indonesia yang
              baru lulus kuliah dan lulus SMK tidak terserap.

              Di sisi lain, kata Piter, Indonesia untuk bisa tumbuh rata-rata 6 persen atau 6,8 persen setiap
              tahun, Indonesia membutuhkan investasi yang sangat besar. Sementara, angka investasi yang
              masuk saat ini tidak cukup untuk mendongkrak mencapai tingkatan yang diharapkan. Baru rata-
              rata 6 sampai 7 persen per tahun.

              Untuk keluar dari jebakan negara berpendapatan negara menengah, Indonesia harus tumbuh
              rata-rata  6,8  persen  selama  10  tahun  ke  depan.  Sementara  dalam  10  tahun  terakhir
              pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah bisa sampai pada 6 persen.

              Solusi untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi melejit seperti Tiongkok yang bisa menembus
              angka rata-rata 10 persen setiap tahun, pemerintah harus membuat terobosan yang luar biasa.
              Salah  satunya  menciptakan  UU  sapu  jagat.  Dengan  cara  itu  pemerintah  bisa  menyiapkan
              lapangan kerja sebanyak-banyaknya untuk masyarakat.

              Ekonom dari Universitas Indonesia itu menyoroti, pemicu investasi di Indonesia tumbuh lambat.
              Menurut dia, ada banyak masalah. Di antaranya perizinan usaha atau investasi, pembebasan
              lahan,  ketenagakerjaan,  isu  lingkungan,  koordinasi  pusat-daerah,  inkonsistensi  pejabat
              pemerintah, dan banyak hal lainnya.

              "Ini tampak sekali permasalahannya investasi kita tumbuhnya begitu-begitu saja. Investasi di
              Indonesia sangat menarik, tapi hambatannya sangat banyak," terang dia. Persoalan yang begitu
              banyaknya itu dimasukkan ke dalam UU Omnibus Law.

              Dari kajiannya, kata Piter, UU Cipta Kerja memberikan perlindungan terhadap pekerja. Pesangon
              pekerja yang kena PHK memang dikurangi, tapi tidak merugikan bagi pekerja. Sebab, kepastian
              pesangon terbayarkan. Kalau pesangon tidak dibayarkan oleh perusahaan, maka perusahaan itu
              bisa dipidana.

              "Pengusaha berhadapan dengan negara. Negara ada di depan para pekerja, melindungi pekerja,
              berhadapan dengan para pengusaha. Bagaimana mungkin kita mengatakan pemerintah tidak
              berpihak pada pekerja, ini kan jelas-jelas negara berpihak kepada pekerja," tandasnya.

              .




                                                           315
   311   312   313   314   315   316   317   318   319   320   321