Page 62 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 17 DESEMBER 2020
P. 62

PENYALURAN BSU AKAN DILANJUTKAN TAHUN DEPAN

              JAKARTA,  -  Pemerintah  melalui  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  berencana  untuk
              melanjutkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) di tahun 2021. Program yang menjadi bagian
              dari upaya Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ini telah berjalan selama empat bulan yaitu dari
              bulan Agustus hingga Desember ini.

              "(Mengenai) kebijakan bantuan subsidi upah di tahun 2021, saat ini masih dalam tahap diskusi
              pembahasan di tingkat Komite PEN. Kemnaker tentu siap mendukung program yang sangat baik
              ini kembali muncul tahun depan. Kita persiapkan desain kebijakan nya secara bersama-sama,"
              ucap Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam acara Forum Merdeka Barat, Rabu (16/12).
              Adapun pemerintah telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah termin kedua hingga Rp 13,2 triliun
              untuk 11,04 juta orang per Senin (14/12). Sedangkan realisasi termin pertama telah mencapai
              Rp14,71 triliun dan telah disalurkan untuk 12,26 juta orang. "Penyaluran BSU telah sampai pada
              termin II. Adapun total penyaluran BSU per 14 Desember 2020 menunjukkan bahwa realisasi
              BSU sudah mencapai Rp 27,96 triliun (93,94%)," ucap Ida.

              Dalam program tersebut peserta menerima uang Rp 600 ribu selama 4 bulan atau total sebesar
              Rp 2,4 juta. Dana ini diserahkan melalui 2 termin, di mana setiap termin sebesar Rp1,2 juta.
              Termin I diserahkan pada periode September-Oktober 2020, sedangkan termin II pada periode
              November-Desember 2020. Bantuan tersebut diberikan untuk tenaga kerja dengan gaji di bawah
              Rp 5 juta dan terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan hingga Juni 2020.

              Ida  mengatakan  penyaluran  BSU  termin  kedua  masih  dilakukan.  Adapun  penyaluran  termin
              kedua baru dilakukan pada pertengahan bulan November. Sebab Kemnaker masih menunggu
              rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). BPJS Ketenagakerjaan juga melakukan
              pemadanan  data  dengan  Direktorat  Jenderal  Pajak  (DJP)  Kementerian  Keuangan.  Dengan
              adanya pemadanan data diharapkan program BSU bisa tepat sasaran.

              "Alhamdulillah setelah pemadanan dilakukan, termin kedua dapat terus dilanjutkan yang proses
              nya masih berlangsung hingga saat ini. Mohon bersabar karena jangka waktu penyaluran hingga
              akhir Desember," ucap Ida.


              Dalam menjalankan program BSU pemerintah bekerjasama dengan BPK, BPKP, KPK agar bisa
              berjalan  secara  transparan  dan  akuntabel.  Pihak  BPK  dan  BPKP  bertugas  melakukan  audit
              sementara KPK terus melakukan monitoring penyaluran BSU. "Kami pastikan tidak ada dana
              yang mengendap di Kemnaker. Kalaupun masih ada dana retur seluruhnya harus dikembalikan
              ke kas negara," kata Ida.

              Ida menuturkan bahwa ia juga langsung ke lapangan untuk menemui peserta penerima BSU.
              Saat mengunjungi peserta penerima BSU, ia memastikan bahwa penerima BSU tersebut memang
              pekerja/buruh yang sesuai kriteria. "Mereka bercerita bahwa adanya BSU ini sangat membantu
              daya beli dan konsumsi rumah tangga, mengingat suami atau istrinya bekerja, namun sebagian
              dipotong gajinya, atau dirumahkan sementara," ucap Ida.
              Mengenai realisasi penyaluran BSU termin pertama belum mencapai 100%, Ida mengatakan hal
              ini terjadi karena terdapat sejumlah data rekening yang bermasalah. Sehingga dana tersebut
              tidak bisa ditransfer dan pihak bank melakukann retur. Mengenai terjadinya retur tersebut pihak
              Kemnaker  berkoordinasi  dengan  BPJS  Ketenagakerjaan  untuk  memperbaiki  kembali  data
              tersebut.

              "BPJS Ketenagakerjaan memiliki mekanisme sendiri terkait perbaikan data tersebut. Setelah data
              tersebut diperbaiki, maka kami kembali menyalurkan ke rekening penerima yang hingga saat ini
              masih  berlangsung  proses  penyalurannya,"  ucap  Ida.  Editor  :  Gora  Kunjana
              (gora_kunjana@investor.co.id).
                                                           61
   57   58   59   60   61   62   63   64   65   66   67