Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 JANUARI 2020
P. 48

"Jika pemerintah serius ingin menghilangkan hambatan investasi dalam rangka penciptaan lapangan
               kerja,  maka  pemerintah  jangan  keliru  menjadikan  masalah  upah,  pesangon,  dan  hubungan  kerja
               menjadi hambatan investasi," kata Said Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Senin (20/1/2020).
               Menurut World Economic Forum, kata Said Iqbal, dua hambatan utama investor enggan datang ke
               Indonesia adalah masalah korupsi dan inefisiensi birokrasi.

               "Jadi jangan menyasar masalah ketenagakerjaan," tegasnya.
               Sementara itu, Ketua Harian KSPI Muhamad Rusdi mengatakan, masuknya investasi asing disertai
               dengan pemberian berbagai insentif adalah strategi pemerintah Jokowi di periode pertama. Ini terlihat
               dengan adanya 16 paket kebijakan ekonomi hingga terbitnya PP 78/2015 tentang Pengupahan yang
               membatasi kenaikan upah.

               "Hasilnya, kebijakan tersebut dinilai gagal menggaet investasi sesuai target. Pertanyaannya mengapa
               strategi yang gagal tersebut akan diulangi kembali?" Kata Rusdi.
               "Kebijakan pemerintah menerbitkan PP 78/2015 untuk menahan laju kenaikan upah minimum telah
               berdampak  pada  turunnya  daya  beli  buruh  dan  masyarakat.  Selain  itu  juga  berdampak  pada
               stagnannya angka konsumsi rumah tangga," lanjutnya.
               Daya beli yang menurun, kata Rusdi, juga terjadi akibat dicabutnya berbagai macam subsidi. Seperti
               kenaikan BBM, listrik, gas, hingga kenaikan iuran BPJS Kesehatan.

               "Itulah  sebabnya,  kami  juga  menyuarakan  penolakan  terhadap  kenaikan  iuran  BPJS  Kesehatan,"
               tegasnya.

               "Upah yang dibatasi dan pencabutan subsidi membuat turunnya daya beli buruh formal dan informal
               (130 Juta jiwa). Sehingga kaum pekerja yang jumlahnya ratusan juta itu tidak bisa menyerap atau
               membeli produk hasil industri, UKM, dan jualan kaki lima. Akibatnya, pertumbuhan ekonomi  pun
               terhambat," sambungnya.

               Untuk itu, KSPI meminta agar Negara harus berpihak dan melindungi kaum buruh dan rakyat kecil
               yang lain. Negara tidak boleh abai. Apalagi justru lebih kuat keberpihakannya kepada para pengusaha
               hitam yang cenderung semena mena.

               Dengan mendatangi DPR RI dan DPRD di berbagai provinsi di Indonesia, KSPI mendesak para wakil
               rakyat  agar  berpihak  kepada  rakyat.  Dengan  menolak  regulasi  atau  kebijakan  yang  berpotensi
               merugikan kaum buruh dan rakyat Indonesia.
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53